Bagi keluarga dan rekan sejawatnya, Dokter Dian Novita, korban kecelakaan meninggal di Tanah Suci sudah menunjukkan firasat sebelum keberangkatannya. Dan malam terakhir di Madinah menjadi momen penuh makna bagi Dokter Dian Novita, sebelum ia pergi untuk selamanya.
Dokter yang menjabat sebagai eks Wakil Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Muhammadiyah Sumberejo ini sempat salat taubat dan meminta maaf kepada suaminya, Lukman Hakim, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Makkah untuk melaksanakan umrah.
Hal ini diceritakan langsung oleh Lukman kepada keluarga di Bojonegoro setelah musibah kecelakaan yang merenggut nyawa istrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mas Lukman kemarin cerita, Mbak Dian itu sebelum berangkat ke Mekkah, salat taubat, ia juga minta maaf dan berterima kasih kepada Mas Lukman karena keinginan pergi ke tanah suci telah dituruti oleh suaminya. Jadi Mas Lukman itu sempat bertanya kok nggak biasa istrinya seperti ini, nggak tahunya kalau Mbak Dian itu pamit untuk selamanya," ujar Baihaqi, adik ipar Dian Novita, Sabtu (22/3/2025).
Baihaqi juga mengungkapkan seorang teman Dian yang datang melayat sempat bercerita tentang keinginannya untuk tinggal di Makkah atau Madinah.
"Ada temannya Mbak Dian yang takziah cerita kalau Mbak Dian pernah bilang pingin tinggal di Makkah atau Madinah," tutur Baihaqi.
Bagi Baihaqi, mengantar Dian Novita dan Lukman Hakim ke Bandara Juanda untuk berangkat umrah ternyata menjadi pertemuan terakhirnya dengan sang kakak ipar.
"Minggu itu kami antar mbak Tata dan Mas Lukman ke Juanda karena berangkatnya ngumpul di sana. Lalu ke Jakarta baru terbang ke Madinah. Nggak ada firasat apa-apa, hanya pesan minta tolong jaga keponakan," kenangnya.
Sementara kepergian Dian Novita yang mendadak juga mengejutkan rekan kerja dan teman-temannya di RSI Muhammadiyah Sumberejo. Direktur RSI Muhammadiyah Sumberejo, Sudjarwanto, mengenang Dian sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam pekerjaannya.
"Beliau orang yang baik, bekerja dengan penuh semangat dan berdedikasi tinggi untuk memajukan RSI Muhammadiyah Sumberrejo. Beliau dulu memang Wadir RSIM Sumberrejo, jabatannya sebagai Wadir selesai tahun 2024," ucap Sudjarwanto.
Kepergian Dian Novita meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya. Namun, momen terakhirnya yang penuh ketulusan menjadi pengingat bahwa perjalanan hidupnya berakhir di tempat yang selama ini diimpikan.
Suasana duka masih menyelimuti rumah Anggota DPRD Bojonegoro, Eny Soedarwati di Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, serta rumah dr Dian Novita di Desa Sumberejo dan Desa Pasinan, Kecamatan Boureno, Kabupaten Bojonegoro.
Kedua rumah duka terus dibanjiri para pelayat yang datang untuk menyampaikan belasungkawa atas kepergian mereka dalam kecelakaan bus di Arab Saudi saat perjalanan umrah.
Pantauan di lokasi menunjukkan, karangan bunga dari kolega, pejabat Pemkab, serta teman-teman sesama dokter dan tenaga medis menghiasi rumah duka sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi kedua almarhumah.
Sebelumnya, kecelakaan menimpa rombongan jemaah umrah asal Indonesia di Wadi Qudeid, Arab Saudi. Sebuah bus yang membawa para jemaah mengalami tabrakan hebat hingga terbalik dan terbakar pada Kamis (20/3/2025) pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB. Enam warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan meninggal dunia, sementara belasan lainnya terluka.
Dalam video yang beredar, suasana di lokasi kecelakaan tampak begitu mencekam. Api berkobar hebat melalap badan bus, sementara asap hitam membumbung tinggi ke langit. Beberapa jemaah terlihat berhamburan keluar dari kendaraan yang terbakar, berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api.
(abq/fat)