Keinginan Terakhir Dokter Dian Sebelum Meninggal Laka Bus Saat Umrah

Keinginan Terakhir Dokter Dian Sebelum Meninggal Laka Bus Saat Umrah

Ainur Rofiq - detikJatim
Sabtu, 22 Mar 2025 15:30 WIB
Rumah duka dr Dian Novita korban tewas laka bus saat umrah
Rumah duka dr Dian Novita korban tewas laka bus saat umrah (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Bojonegoro -

Malam terakhir di Madinah menjadi momen penuh makna bagi Dokter Dian Novita, sebelum ia pergi untuk selamanya. Dokter yang menjabat sebagai eks Wakil Direktur Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Sumberejo ini sempat salat taubat dan meminta maaf kepada suaminya, Lukman Hakim, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Makkah untuk melaksanakan umrah.

Hal ini diceritakan langsung oleh Lukman kepada keluarga di Bojonegoro setelah musibah kecelakaan yang merenggut nyawa istrinya.

"Mas Lukman kemarin cerita, Mbak Dian itu sebelum berangkat ke Mekkah, sholat taubat, ia juga minta maaf dan berterima kasih kepada mas Lukman karena keinginan pergi ke tanah suci telah dituruti oleh suaminya. Jadi mas Lukman itu sempat bertanya kok nggak biasa istrinya seperti ini, nggak tahunya kalau mbak Dian itu pamit untuk selamanya," ujar Baihaqi, adik ipar Dian Novita, Sabtu (22/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keinginan Tinggal di Tanah Suci

Selain itu, Baihaqi juga mengungkapkan bahwa seorang teman Dian yang datang melayat sempat bercerita tentang keinginannya untuk tinggal di Makkah atau Madinah.

"Ada temannya Mbak Dian yang takziah cerita kalau Mbak Dian pernah bilang pingin tinggal di Makkah atau Madinah," tutur Baihaqi.

ADVERTISEMENT

Bagi Baihaqi, mengantarkan Dian Novita dan Lukman Hakim ke Bandara Juanda untuk berangkat umrah ternyata menjadi pertemuan terakhirnya dengan sang kakak ipar.

"Minggu itu kami antar mbak Tata dan Mas Lukman ke Juanda karena berangkatnya ngumpul di sana. Lalu ke Jakarta baru terbang ke Madinah. Nggak ada firasat apa-apa, hanya pesan minta tolong jaga keponakan," kenangnya.

Duka Mendalam dari Rekan Kerja

Kepergian Dian Novita yang mendadak juga mengejutkan rekan kerja dan teman-temannya di RSI Muhammadiyah Sumberejo. Direktur RSI Muhammadiyah Sumberejo, Sudjarwanto, mengenang Dian sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam pekerjaannya.

"Beliau orang yang baik, bekerja dengan penuh semangat dan berdedikasi tinggi untuk memajukan RSI Muhammadiyah Sumberrejo. Beliau dulu memang Wadir RSIM Sumberrejo, jabatannya sebagai Wadir selesai tahun 2024," ucap Sudjarwanto.

Kepergian Dian Novita meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya. Namun, momen terakhirnya yang penuh ketulusan menjadi pengingat bahwa perjalanan hidupnya berakhir di tempat yang selama ini ia impikan.

Sebelumnya, kecelakaan menimpa rombongan jemaah umrah asal Indonesia di Wadi Qudeid, Arab Saudi. Sebuah bus yang membawa para jemaah mengalami tabrakan hebat hingga terbalik dan terbakar pada Kamis (20/3/2025) pukul 13.30 waktu setempat atau 17.30 WIB. Enam warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan meninggal dunia, sementara belasan lainnya terluka.

Dalam video yang beredar, suasana di lokasi kecelakaan tampak begitu mencekam. Api berkobar hebat melalap badan bus, sementara asap hitam membumbung tinggi ke langit. Beberapa jemaah terlihat berhamburan keluar dari kendaraan yang terbakar, berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api.




(abq/hil)


Hide Ads