Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Salah satu ciri khasnya adalah tanda-tanda yang muncul pada pagi harinya. Dalam ajaran Rasulullah SAW, ada beberapa tanda khusus yang dapat dikenali saat memasuki fajar setelah malam Lailatul Qadar.
Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan tanda-tanda pagi hari Lailatul Qadar. Salah satu tanda pertama, yakni matahari yang terbit pada pagi itu memancarkan warna putih, tapi tidak menyilaukan mata. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis dari Ubay bin Ka'ab RA:
هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعِ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا
Artinya: Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru. (HR Muslim).
Hal serupa juga disampaikan di dalam hadits dari Ibnu Abbas RA yang menyebutkan sabda Nabi SAW tentang tanda kedatangan Lailatul Qadar berikut ini.
تضيحُ الشَّمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةُ حَمْرَاء
Artinya: Pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan. (HR Ath-Thayalisi)
Dilansir dari detikHikmah, ciri berikutnya disebutkan dalam riwayat lain, "Sesungguhnya termasuk dari tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tegak lurus, tidak tersebar sinarnya seperti bulan pada malam purnama, haram bagi syaitan keluar bersamanya (terbitnya matahari) pada hari itu. (HR Ahmad, perawinya tsiqah)
Adapun buku Tanya Jawab Islam susunan PISS KTB dan TIM Dakwah Pesantren menjelaskan, tanda-tanda Lailatul Qadar pada malam hari langit benar-benar cerah, karena bulan bersinar terang. Dari Ubadah bin Shamit, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Lailatul Qadar adalah malam yang cerah dan terang seakan-akan nampak di dalamnya bulan bersinar terang, tetap dan tenang, tidak dingin dan tidak panas. Haram bagi bintang-bintang melempar pada malam itu sampai waktu Subuh".
Baca juga: Sejarah Malam Lailatul Qadar |
Suasana malam itu begitu tenang dan hening. Udara yang berembus juga tidak terasa dingin dan tidak juga terasa panas, serta (di langit) tidak terlihat bintang-bintang jatuh (meteor) sampai pagi tiba.
Disebutkan juga pada sebuah hadis, ketika terjadinya malam Lailatul Qadar tidak turun hujan dan tidak ada juga angin kencang. Dari Watsilah bin al-Asqa', Rasulullah SAW bersabda:
"Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)" (HR at-Thabrani)
(irb/fat)