- Dalil tentang Malam Lailatul Qadar 1. Al Baqarah Ayat 185 2. Ad Dukhan Ayat 3 dan 4 3. Surah Al Qadr Ayat 1-5 4. Hadis Riwayat Wasilah Bin Aqsa 5. Hadis Riwayat Ibnu Abbas 6. Hadis Riwayat Bukhari a. Malam Lailatul Qadar di 10 Malam Terakhir b. Malam Lailatul Qadar di Malam Ganjil c. Lailatul Qadar di 9, 7, dan 5 Malam Terakhir 7. Hadis Riwayat Muslim
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Dalam Al-Qur'an dan hadis, malam ini disebut sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Keutamaannya dijelaskan dalam berbagai dalil, baik firman Allah maupun sabda Rasulullah SAW. Berikut tujuh dalil yang menguatkan keistimewaan malam Lailatul Qadar.
Jika puncak ibadah salat adalah khusyuk, puncak ibadah zakat adalah tazkiyah (penyucian jiwa dan harta) dan puncak ibadah haji adalah berada di Arafah dan meraih haji mabrur, maka puncak ibadah puasa adalah Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar atau biasa disebut malam kemuliaan, merupakan malam yang diyakini sebagai malam di mana Allah SWT menurunkan Al-Qur'an, menurunkan berbagai keberkahan, ampunan, dan rahmat. Di malam Lailatul Qadar ini, para malaikat turun ke bumi membawa pesan dan berita-berita baik dari Sang Ilahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil tentang Malam Lailatul Qadar
Allah SWT menyebutkan keistimewaan malam ini dalam Al-Qur'an, salah satunya dalam Surah Al-Qadr ayat 3. Berikut penjelasan lengkap tentang dalil-dalil malam Lailatul Qadar, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Al Baqarah Ayat 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.
Mengutip dari tafsir Qur'an Nu Online, ayat ini menerangkan bahwa Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, yang disebut Lailatul Qadar atau malam kemuliaan. Ayat ini juga menjelaskan fungsi Al-Qur'an sebagai petunjuk manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, serta pembeda yang benar dan yang salah.
2. Ad Dukhan Ayat 3 dan 4
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ٣
Artinya: Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan.
فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ ٤
Artinya: Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.
Pada surah Ad Sukhan ayat 3, Allah SWT menyebut Lailatul Qadar sebagai malam yang diberkahi. Saat itu, Al-Qur'an diturunkan dari Lauhul-Mahfuz ke langit dunia. Berkah terbesar yang didapat manusia adalah Al-Qur'an.
Kitab suci yang menjadi pedoman lengkap bagi manusia, yang mencantumkan tentang hal-hal bermanfaat untuk diamalkan, dan hal-hal yang akan mencelakakan manusia, agar menjauhinya untuk menjadi hujah bagi Allah SWT atas hamba-Nya.
3. Surah Al Qadr Ayat 1-5
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: Sesungguhnya, Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan, tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu, turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Q.S. al-Qadr [97]: 1-5)
Surah Al Qadr, menceritakan secara lengkap keistimewaan malam Lailatul Qadar. Melalui surah ini pula, Allah SWT menjelaskan bahwa pada malam Lailatul Qadar, turunlah malaikat ke bumi. Pada saat itu, malaikat ikut bersyukur bersama manusia atas kebesaran malam Qadar, sebagai tanda kemuliaan manusia yang menjadi khalifah Allah di muka bumi.
4. Hadis Riwayat Wasilah Bin Aqsa
عَنْ وَاثِلَةَ بن الأَسْقَعِ، عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: أُنْزِلَتْ صُحُفُ اِبْرَاهِيْمَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الزَّبُوْرُ لاِثْنَتَي عَشْرَةَ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الاِنْجِيْلُ لِثَمَانِ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَأُنْزِلَ اْلقُرْاَنُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِيْنَ مَضَتْ مِنْ رَمَضَانَ. (رواه أحمد والطبراني والبيهقي)
Artinya: Dari Wāṡilah bin al-Asqa' bahwa Rasulullah SAW bersabda: Ṣuḥuf Ibrahim diurunkan pada malam pertama bulan Ramadan, Taurat diturunkan pada tanggal 6 Ramadan, Zabur pada malam 12 Ramadan, Injil pada malam 18 Ramadan dan Al-Qur'an diturunkan pada malam 24 Ramadan. (Riwayat Aḥmad, aṬ-Ṭabrānī, dan al-Baihaqi)
Hadis ini menrangkan bahwa kitab-kita agama Samawi seluruhnya turun pada bulan Ramadan. Hadis ini juga menyebut malam 24 Ramadan sebagai waktu turunnya Al Qur'an.
5. Hadis Riwayat Ibnu Abbas
Ibnu 'Abbās meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda tentang Lailatul-Qadr:
لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلْقَةٌ، لاَ حَارَّةٌ وَلاَ باَرِدَةٌ، تُصْبِحُ شَمْسُهَا صَبِيْحَتَهَا صَفِيْقَةً حَمْرَاءَ. (رواه أبو داود)
Artinya: Lailatul Qadar adalah malam yang tenang dan cerah, tidak panas dan tidak dingin, serta matahari pada pagi harinya berwarna merah terang. (Riwayat Abū Dāwud)
6. Hadis Riwayat Bukhari
Hadis ini menceritakan tentang petunjuk waktu malam Lailatu Qadar. Berikut beberapa di antaranya.
a. Malam Lailatul Qadar di 10 Malam Terakhir
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: Carilah lailatul qodar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan. (HR. Bukhari)
b. Malam Lailatul Qadar di Malam Ganjil
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. (HR. Bukhari)
c. Lailatul Qadar di 9, 7, dan 5 Malam Terakhir
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى
Artinya: Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa. (HR. Bukhari).
Dari Hadis ini, muslim yang mencari malam Lailatul Qadar, hendaknya mencari dalam rentang 10 malam terakhir terutama di malam-malam ganjil.
7. Hadis Riwayat Muslim
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ - يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ - فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
Artinya: Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa. (HR. Muslim).
Hadis ini semakin mempersempit petunjuk tentang kapan malam Lailatul Qadar. Hadis-hadis ini penting untuk memberikan petunjuk bagi umat islam agar tidak melewatkan keistimewaan malam Lailatul Qadar.
(ihc/irb)