Ikon selamat datang Kota Gresik berupa Gapura Naga Giri kondisinya memprihatinkan. Gapura Naga Giri itu rontok dan tidak terawat.
Padahal pembangunan gapura tahun 2012 itu menelan anggaran hingga Rp 7 miliar. Tampak pula lapisan dindingnya mulai rontok dan memperlihatkan rongga kosong serta rangka besi di dalamnya.
Ini Sederet Faktanya:
1. Warga Kaget Ikon Gapura Selamat Datang Kota Gresik Rontok-Tak Terawat
Gapura Naga Giri, ikon selamat datang di Kota Gresik yang menelan anggaran hingga Rp 7 miliar, kini dalam kondisi memprihatinkan. Lapisan dindingnya mulai rontok, memperlihatkan rongga kosong serta rangka besi di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga awalnya mengira gapura tersebut dibangun dengan konstruksi batu bata cor yang padat seperti sebuah candi.
2. Kondisi Gapura Tak Terawat Menarik Perhatian Netizen
Akun Instagram @andreli_08 membagikan foto kondisi gapura yang rusak, netizen pun ramai berkomentar.
"Lha kok kompong," tulis akun Kusnogoro, menyoroti kondisi bangunan yang ternyata kosong di dalamnya.
Kekhawatiran warga juga meningkat karena gapura yang berdiri di jalur utama ini bisa membahayakan pengendara.
"Iya min, seminggu yang lalu lewat situ, mrotoli semua dinding abal-abalnya itu, bahaya juga kalau jatuh kena pengendara," tulis akun zulkhamefendi9001.
3. Kota Gresik Punya Industri Semen Besar Ternyata Kosong
Beberapa warga mempertanyakan kualitas konstruksi, terutama karena Gresik dikenal memiliki industri semen besar.
"Cik nuemen, gawe opo ono pabrik semen nak Gresik," sindir akun dani_alfiyant.
4. Warga Desak Audit Pembangunan Gapura Naga Giri
Desakan audit pun muncul seiring dengan tanda tanya besar atas penggunaan anggaran miliaran rupiah untuk gapura yang mudah rusak ini.
"Gak kaget min, patung gajah mungkur yang imut dan menggemaskan saja menelan anggaran 1 miliar. Perlu diaudit itu," tulis akun takeshi_javanensis.
5. Dinas Lingkungan Hidup Angkat Bicara
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik Sri Subaidah mengaku kerusakan gapura di jalur utama masuk pertama kali diketahui DLH Gresik pada Jumat malam (14/3/2025).
Saat itu, petugas DLH sedang memasang lampu sorot berwarna-warni berkapasitas 250 Watt.
"Saat pemasangan lampu sorot itu, pegawai DLH mengetahui ada kerusakan," kata Subaidah kepada detikJatim, Senin (17/3/2025).
6. Penyebab Utama Gapura Naga Giri gegara Faktor Usia Material Batu Alam
Subaidah mendapat laporan tersebut, pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi. Pada Sabtu pagi, ia mengirim tim teknis untuk melakukan perbaikan.
"Kami sudah menerima laporan dan langsung turun untuk mengidentifikasi kerusakan yang terjadi. Setelah pengecekan, kami langsung bergerak untuk melakukan perbaikan sejak Sabtu pagi," tambahnya.
Sri menjelaskan bahwa penyebab utama kerusakan diduga karena faktor usia material batu alam. Selain itu, banyaknya kendaraan besar yang sering lewat sehingga menimbulkan getaran juga menjadi faktor penunjang lainnya.
"Rontok batu alamnya karena memang usia serta getaran yang ditimbulkan dari kendaraan yang melintas," ungkapnya.
7. DLH Gresik Target Perbaiki Gapura Naga Giri Tuntas 2 Pekan
DLH Gresik sebut proses perbaikan sendiri ditargetkan selesai dalam 2 minggu ke depan. Mereka akan melakukan perbaikan dengan metode yang lebih efektif agar tidak mudah mengalami kerusakan kembali.
Diketahui, penambahan dimensi besi dan batu alam tempel di tahun 2012. Penambahan ketebalan tembok sekitar 1 meter serta penambahan tinggi gapura sekitar 3 meter ini menjadikan ikon Gresik tersebut terlihat kian kokoh dan megah.
"Tim perbaikan akan melakukan pemasangan batu alam dengan material perekat yang lebih tahan lama. Selain itu, DLH juga akan melakukan pengawasan berkala untuk memastikan kondisi gapura tetap dalam keadaan baik," pungkasnya.
(abq/fat)