Heboh Gapura Naga Giri Gresik Rp 7 M Rontok-Tak Terawat Berujung Cibiran Warga

Round-Up

Heboh Gapura Naga Giri Gresik Rp 7 M Rontok-Tak Terawat Berujung Cibiran Warga

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Selasa, 18 Mar 2025 03:30 WIB
Gapura Naga Giri yang telan anggaran Rp 7 M rontok
Gapura Naga Giri Gresik rontok (Foto: Istimewa)
Gresik -

Gapura Naga Giri, ikon selamat datang di Kota Gresik yang menelan anggaran hingga Rp 7 miliar, kini dalam kondisi memprihatinkan. Bangunan yang dibangun sejak 2012, lapisan dindingnya mulai rontok dan memperlihatkan rongga kosong serta rangka besi di dalamnya.

Warga awalnya mengira gapura tersebut dibangun dengan konstruksi batu bata cor yang padat seperti candi. Namun, setelah akun Instagram @andreli_08 membagikan foto kondisi gapura yang rusak, netizen pun ramai berkomentar.

"Lha kok kompong," tulis akun Kusnogoro, menyoroti kondisi bangunan yang ternyata kosong di dalamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekhawatiran warga juga meningkat. Sebab, gapura yang berdiri di jalur utama ini bisa membahayakan pengendara.

"Iya min, seminggu yang lalu lewat situ, mrotoli semua dinding abal-abalnya itu, bahaya juga kalau jatuh kena pengendara," tulis akun zulkhamefendi9001.

ADVERTISEMENT

Beberapa warga mempertanyakan kualitas konstruksi, terutama karena Gresik dikenal memiliki industri semen besar.

"Cik nuemen, gawe opo ono pabrik semen nak Gresik," sindir akun dani_alfiyant.

Desakan audit pun muncul seiring dengan tanda tanya besar atas penggunaan anggaran miliaran rupiah untuk gapura yang mudah rusak ini.

"Gak kaget min, patung gajah mungkur yang imut dan menggemaskan saja menelan anggaran 1 miliar. Perlu diaudit itu," tulis akun takeshi_javanensis.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik Sri Subaidah mengatakan kerusakan gapura di jalur utama masuk ke Kabupaten Gresik ini pertama kali diketahui DLH Gresik pada Jumat malam (14/3/2025). Saat itu, petugas DLH sedang melakukan lampu sorot berwarna-warni berkapasitas 250 Watt.

"Saat pemasangan lampu sorot itu, pegawai DLH mengetahui ada kerusakan," kata Subaidah kepada detikJatim, Senin (17/3/2025).

Subaidah mendapat laporan tersebut, pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi. Pada Sabtu pagi, ia mengirim tim teknis untuk melakukan perbaikan.

"Kami sudah menerima laporan dan langsung turun untuk mengidentifikasi kerusakan yang terjadi. Setelah pengecekan, kami langsung bergerak untuk melakukan perbaikan sejak Sabtu pagi," tambahnya.

Sri menjelaskan bahwa penyebab utama kerusakan diduga karena faktor usia material batu alam. Selain itu, banyaknya kendaraan besar yang sering lewat sehingga menimbulkan getaran juga menjadi faktor penunjang lainnya.

"Rontok batu alamnya karena memang usia serta getaran yang ditimbulkan dari kendaraan yang melintas," ungkapnya.




(hil/fat)


Hide Ads