Jumlah pemudik yang bepergian menuju maupun keluar Jawa Timur diperkirakan mengalami lonjakan signifikan tahun ini. Oleh karena itu, pemerintah akan memberlakukan pembatasan bagi kendaraan bertonase besar di seluruh wilayah Jawa Timur, guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas selama musim mudik.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin membenarkan ada kemungkinan lonjakan pemudik pada lebaran tahun ini. Menurutnya, Jawa Timur merupakan daerah tujuan pemudik terbesar kedua setelah Jawa Tengah.
"Kami melihatnya dari pertumbuhan kendaraan di Jatim saja, dalam kurun waktu 2024, selama satu tahun bertambah kendaraan sebanyak 842.221 kendaraan baru, belum daerah lain," kata Komarudin pada detikJatim, Minggu (16/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengingat, kita menjadi daerah tujuan nomer dua setelah Jateng, maka memungkinkan bahwa mobilitas masyarakat dengan menggunakan kendaraan akan terjadi lonjakan," imbuhnya.
Komarudin menjelaskan, selama arus mudik, mulai dari periode sebelum hingga setelah Idul Fitri 1446 Hijriah, pihaknya akan memberlakukan sejumlah pembatasan kendaraan. Kebijakan ini terutama ditujukan bagi kendaraan bertonase besar, seperti trailer, guna mengurangi kepadatan lalu lintas.
"Dengan adanya pembatasan-pembatasan SKB (3 menteri) yang diberikan, ini ada sosialisasi-sosialisasi yang masif pada pelaku-pelaku usaha ya, tentunya yang menggunakan mobilisasi kendaraan sumbu tiga ke atas ini diberlakukan pada 24 Maret sampai 8 April 2025, dimohon pengertiannya agar aktivitas tidak lagi melakukan sumbu tiga ke atas," ujarnya.
Meski demikian, perwira polisi berpangkat tiga melati di pundaknya itu berharap arus mudik di Jawa Timur dapat berjalan dengan aman dan damai. Tentunya, diharapkan bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi semua pemudik.
"Kami harap bersama bahwa momen mudik atau lebaran ini bisa menjadi momen tertib, lancar, dan menyenangkan," tuturnya.
(irb/iwd)