Gus Ubaid Kecam Pembahasan RUU TNI Digelar diam-diam di Hotel Mewah

Gus Ubaid Kecam Pembahasan RUU TNI Digelar diam-diam di Hotel Mewah

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 17 Mar 2025 03:15 WIB
Gus Ubaid
Tokoh muda Nahdliyin Jatim KH Ubaidillah Amin atau Gus Ubaid (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Rapat panitia kerja (Panja) Komisi I DPR RI bersama pemerintah membahas Revisi Undang-Undang (RUU) TNI digelar di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat kemarin. Rapat ini sempat digeruduk sejumlah orang yang menolak rapat Panja RUU TNI dilaksanakan.

Tokoh muda Nahdliyin Jatim KH Ubaidillah Amin atau akrab disapa Gus Ubaid mengecam gaya DPR RI dengan pemerintah yang diam-diam menggelar rapat tersebut di hotel bintang 5.

"Revisi undang-undang TNI yang dilakukan oleh DPR dan pemerintah secara diam-diam di hotel mewah Fairmount tentunya sangat tidak pantas dilakukan," kata Gus Ubaid saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (16/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Ubaid menyebut apa yang dilakukan anggota DPR RI bersama pemerintah telah melukai hati rakyat. Di tengah efisiensi, pemerintah disebutnya malah 'foya-foya' anggaran.

"Ini jelas melukai hati rakyat di samping dilakukan secara diam-diam yang seolah-olah ada agenda tersembunyi, pembahasan ini dilakukan di tengah-tengah masyarakat yang sedang merasakan himpitan ekonomi di bulan Ramadan ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Dan jelas para pejabat ini melanggar atau melawan keputusan Bapak Presiden Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran," tambahnya.

Pengasuh Ponpes Annuriyah di Kaliwining Jember ini menyebut seharusnya pejabat punya empati terhadap kondisi perekonomian masyarakat yang saat ini tengah terpuruk. Ia meminta masyarakat untuk sabar dan tidak terprovokasi aksi 'foya-foya' pejabat DPR RI tersebut.

"Kami sangat merasakan tentunya banyak masyarakat sipil di negara ini yang sangat kecewa marah dengan kejadian tersebut, tapi menurut kami memang hakikat dari berharap kepada selain tuhan itu ya harus siap kecewa. Di bulan Ramadan yang penuh hikmat ini, kami yakin dan sangat haqqul yakin, doa kita umat islam Indonesia diijabah (dikabulkan) oleh Allah SWT," jelasnya.

"Kami mengajak umat islam tetap tenang jangan terprovokasi seraya berdoa agar kondisi ini segera berlalu dari negeri tercinta Indonesia. La Takhouf (jangan takut), La Takhzan (jangan susah) mari kita memohon kepada Allah dengan caranya mengingatkan para pemangku negara ini agar bekerja dengan adil dan baik," tandasnya.




(faa/iwd)


Hide Ads