Arus mudik di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi diprediksi akan mengalami lonjakan karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi. Untuk mengantisipasi kepadatan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan PT ASDP Indonesia Ferry telah menyediakan sejumlah tempat peristirahatan bagi pemudik.
Tempat istirahat atau buffer zone ini tersebar di berbagai titik menuju Pelabuhan Ketapang, baik dari arah Jember maupun Situbondo.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengimbau para pemudik untuk memanfaatkan fasilitas ini guna mengurangi kelelahan selama perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tempat peristirahatan tersebut bisa dimanfaatkan oleh pemudik untuk beristirahat dan memulihkan tenaga. Tetap jaga stamina dan kesehatan selama perjalanan," ujar Ipuk.
Hari Raya Idul Fitri 2025 diperkirakan jatuh pada 31 Maret, sementara Hari Raya Nyepi pada 29 Maret. Dengan jarak yang berdekatan, aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi akan ditutup sementara selama 24 jam saat Nyepi sebagai bentuk penghormatan bagi umat Hindu di Bali.
"Tahun ini Hari Raya Idul Fitri dan Nyepi berdekatan. Tentu ini akan berdampak terutama pada arus mudik Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang. Kami sarankan apabila memungkinkan, masyarakat bisa mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan," jelas Ipuk.
Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Banyuwangi telah menyiapkan beberapa kawasan buffer zone sebagai lokasi peristirahatan sementara. Selain itu, petugas dan tenaga kesehatan juga disiagakan untuk memastikan kenyamanan pemudik.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Nyoman Sudira Atmaja menambahkan, empat lokasi buffer zone telah disiapkan, yakni lahan parkir ASDP di Desa Bulusan, Terminal Sritanjung, dan Grand Watu Dodol.
"Apabila tiga lokasi ini masih belum mencukupi, akan diarahkan ke lahan pangan di Desa Bangsring," pungkas Nyoman.
(irb/hil)