PT ASDP Indonesia Ferry akan menutup Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang selama 24 jam pada 29 Maret 2025. Padahal, hari itu menjadi salah satu momen arus mudik Lebaran 2025.
Seharian itu ASDP tidak melayani penjualan tiket penyeberangan Gilimanuk-Ketapang. Sebabnya, pada hari yang sama Umat Hindu di Bali sedang melaksanakan Nyepi.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo mengungkapkan arus mudik tahun ini perlu penanganan khusus agar aktivitas pemudik di pelabuhan tetap tidak terganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Heru mengatakan mekanisme pelayanan pada Hari Raya Nyepi yang bersamaan arus mudik lebaran ini masih menunggu Surat Keputusan Bersama (SKB) menteri yang akan dijadikan acuan.
"Untuk skemanya masih menunggu SKB Menteri, kami akan segera memberitahukan kepada publik pasca-mendapatkan keputusan itu," kata Heru, Kamis (6/3/2025).
Dia pun mengungkapkan bahwa lebaran tahun ini adalah lebaran yang spesial. Sebab diperlukan adanya penanganan khusus agar pelayanan tidak mengganggu 2 momen penting.
"Lebaran tahun ini adalah lebaran yang spesial karena berhimpitan dengan hari raya Nyepi sehingga perlu penanganan khusus, treatment khusus. Kami upayakan pelaksanaan nanti bisa lancar," katanya.
Agar bisa tetap memberikan pelayanan kepada pemudik, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan stakeholder lainnya seperti TNI/Polri dan Kementerian Perhubungan.
ASDP mengimbau agar pemudik tidak melakukan perjalanan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang pada 29 Maret sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan.
Dia yakin masyarakat bisa memahami perlakuan khusus ini karena penutupan Pelabuhan setiap Hari Raya Nyepi kerap dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Umat Hindu.
"Kami sampaikan pada 29 Maret, Hari Raya Nyepi, ASDP tidak menjual tiket. Ini khusus penyebrangan dari Gilimanuk ke Banyuwangi karena untuk menghormati Hari Raya Nyepi," pungkasnya.
(dpe/iwd)