Viral kisah wanita bernama Aisyah Chintya yang mengalami batuk dan sakit tenggorokan selama hampir tiga bulan berturut-turut. Kondisinya semakin parah hingga menyebabkan kehilangan suara dan kesulitan berbicara.
Merasa khawatir, wanita asal Jawa Tengah ini memeriksakan diri ke dokter umum. Ia kemudian dirujuk ke spesialis penyakit dalam. Tidak disangka, dokter mendiagnosisnya dengan disfonia.
"Salah satu penyebabnya karena asam lambung naik sampai kerongkongan," tuturnya dalam video yang viral di akun pribadinya, @ncha, dikutip dari detikHealth, Senin (10/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aisyah bahkan harus menjalani operasi pita suara untuk memulihkan suaranya. Beruntung, kondisinya kini telah kembali normal. Sebelumnya, ia juga sempat diduga terkena tuberkulosis (TBC).
"Aku pas di dokter umum juga diagnosanya TBC, terus disuruh ke penyakit dalam dan THT setelah dicek keseluruhan rontgen, endoskopi, dan lain-lain alhamdulillah ternyata bukan TBC," lanjutnya.
"Tapi disfonia, kelainan di pita suara yang salah satu penyebabnya tadi bisa asam lambung, juga stres," tambahnya.
Disfonia adalah kondisi di mana suara terdengar serak atau terengah-engah. Dikutip dari Cleveland Clinic, suara serak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penggunaan suara yang berlebihan, laringitis, GERD, hingga pertumbuhan nodul atau polip pada pita suara.
Gejalanya meliputi kesulitan berbicara, suara lebih pelan atau lembut, serta rasa sakit saat berbicara atau menelan. Dalam beberapa kasus, disfonia dapat memerlukan terapi wicara, obat-obatan, atau bahkan operasi tergantung pada penyebabnya.
Sekitar 1 dari 3 orang akan mengalami disfonia di beberapa titik dalam hidup mereka. Suara serak sering kali memengaruhi perokok, mereka yang menggunakan suara mereka secara profesional seperti guru, penyanyi dan aktor, juga pekerja lain.
Gejala seseorang mengalami disfonia meliputi:
- Kesulitan berbicara
- Suara terdengar serak atau terengah-engah
- Berbicara lebih pelan atau lebih lembut dari biasanya
Kebanyakan suara serak terjadi karena Anda menggunakan suara secara berlebihan dan hilang dengan sendirinya. Namun, Anda harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan jika suara Anda serak selama tiga minggu atau lebih atau jika ada tanda-tanda lain yang mengkhawatirkan. Segera hubungi penyedia layanan kesehatan jika keluhan disertai:
- Rasa sakit saat berbicara atau menelan
- Sulit bernapas atau menelan
- Batuk berdarah
- Ada benjolan di leher
- Kehilangan suara
Apa yang menyebabkan suara serak?
Seseorang dapat berbicara berkat pita suara (pita suara) dan laring (kotak suara). Laring terletak di atas trakea (batang tenggorokan), saluran panjang yang menghubungkan laring dengan paru-paru.
Pita suara adalah dua pita jaringan di dalam laring yang membuka dan menutup. Saat berbicara, udara dari paru-paru membuat pita suara bergetar dan menciptakan gelombang suara. Apa pun yang memengaruhi pita suara dan laring dapat membuat suara serak, termasuk:
Laringitis: ini adalah penyebab suara serak yang paling umum. Suara serak terjadi saat alergi, infeksi saluran pernapasan atas, atau infeksi sinus membuat pita suara membengkak
Usia: pita suara menipis dan lemas seiring bertambahnya usia, yang dapat memengaruhi suara
GERD (refluks asam kronis): GERD juga dikenal sebagai nyeri ulu hati, terjadi saat asam lambung naik ke tenggorokan. Terkadang asam bisa naik setinggi pita suara, dan itu dikenal sebagai refluks laringofaring (LPR)
Perdarahan pita suara: kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah pada pita suara pecah, sehingga jaringan otot terisi darah
Nodul, kista, dan polip vokal: nodul, polip, dan kista adalah pertumbuhan nonkanker pada pita suara
Kanker: kanker termasuk kanker laring, kanker paru-paru, dan kanker tenggorokan dapat membuat suara serak
Penanganan kondisi tersebut berbeda-beda, bergantung pada setiap pemicunya. Ada yang hanya butuh mengistirahatkan suara atau menjalani terapi wicara dengan ahli patologi wicara-bahasa (SLP), adapula yang diberi obat antibiotik untuk infeksi bakteri, atau sekadar mengubah pola gaya hidup. Namun, bila disebabkan karena nodul, kista, polip vokal, diperlukan operasi dan terapi lebih lanjut.
Berita ini sudah tayang di detikHealth, baca berita selengkapnya di sini!
(irb/hil)