.webp)
Flu adalah gangguan sistem pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini dapat menyebabkan batuk, pilek, hidung tersumbat demam dan sakit kepala.
Kondisi ini seringkali membuat penderitanya merasa tidak nyaman terutama di saluran pernafasan. Untuk meredakan gejalanya, beberapa orang seringkali menggunakan obat pelega hidung atau obat pelega tenggorokan.
Obat ini biasanya berbentuk tabung yang bisa dihirup. Sensasi mint yang tertinggal di area pernafasan mampu meredakan gejala flu. Namun, apakah penggunaan obat semacam ini diperbolehkan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hukum daripada memakai obat pelega tenggorokan ini sama halnya dengan kita mencium aroma wangi-wangian dari minyak," kata Syaihul Anam, mengawali penjelasannya.
Menurutnya menggunakan obat pelega hidung tidak membatalkan puasa karena merupakan obat luar, dan tidak mendatangkan efek perut Kenyang atau meredakan kehausan.
"Ketika kita mencium aroma wangi-wangian itu tidak membatalkan puasa, tetapi hendaklah jangan berlebihan," tegasnya.
Namun menurut pemimpin Majelis Ta'lim Al Fatih ini, hendaknya umat Islam yang tengah berpuasa menghindari penggunaan obat ini dan hanya menggunakan jika dalam keadaan mendesak saja.
"Dia sifatnya hanya sampai di paru-paru nya maka tidak membatalkan puasa tapi hendaklah jangan kalau tidak mendesak kita tunggu sampai waktu buka puasa baru kita kasih obat pelega tenggorokan," tutupnya.
Artikel ini ditulis dari sejumlah video pendek program Kuliah Ramadhan (Kurma) yang diproduksi detikJatim, ditayangkan khusus di bulan suci Ramadan. Kurma menghadirkan pendakwah yang mengulas seputar puasa dipadu video sketsa. Pada season 3 tahun ini, Kurma kembali mengajak kiai-kiai kampung di Jawa Timur. Saksikan terus 30 episode Kurma hanya di detikJatim.
(ihc/fat)
