Kondisi Terkini Mbok Yem Setelah Turun Gunung Lawu Karena Sakit

Kondisi Terkini Mbok Yem Setelah Turun Gunung Lawu Karena Sakit

Charolin Pebrianti - detikJatim
Jumat, 07 Mar 2025 16:05 WIB
Mbok Yem saat medapat perawatan di RSU Aisyiyah Ponorogo
Mbok Yem saat medapat perawatan di RSU Aisyiyah Ponorogo (Foto: Dok. Istimewa)
Ponorogo -

Wakiyem atau yang lebih dikenal dengan panggilan Mbok Yem, pemilik warung di Gunung Lawu tengah sakit. Saat ini, Mbok Yem dirawat di RSU Aisyiyah Ponorogo.

Humas RSU Aisyiyah, Muh. Arbain mengatakan mbok Yem masuk rumah sakit pada Selasa (4/3) sore. Diantar oleh anaknya yang nomor dua dan cucunya.

"Hasil pemeriksaan ada pneumonia, ada bengkak, rontgennya ya pneumonia," tutur Bain kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bain menambahkan saat ini kondisi Mbok Yem sudah membaik. Wanita 82 tahun itu sudah mau makan banyak. Awalnya, saat hari pertama dirawat kondisinya lemah dan tidak mau makan karena sesak nafas.

"Sekarang meski masih memakai alat bantu pernafasan Mbok Yem sudah bisa makan banyak, ngomong juga lancar. Sebelumnya dibuat ngomong susah karena sesak," terang Bain.

ADVERTISEMENT

Saat ditanya apakah kondisi Mbok Yem bisa sembuh, menurut Bain, bisa. Meski tidak bisa seperti sedia kala. Pneumonianya bisa disembuhkan.

"Mudah-mudahan bisa pulih kembali, meski tidak bisa seperti semula," imbuh Bain.

Menurut Bain, dia sempat bertanya ke Mbok Yem apakah tidak ingin pensiun dari berjualan makanan di Gunung Lawu. Jawabannya, belum diijinkan sama Yang Kuasa kalau pensiun.

"Mungkin karena pikirannya sudah menyatu dengan alam, seperti almarhum mbah Marijan dulu ya beda dengan kita ya. Katanya (Mbok Yem) belum ingin pensiun," tambah Bain.

Biasanya, momen Mbok Yem turun gunung Lawu selalu jadi sorotan. Lantaran, prosesi turun gunung Mbok Yem yang biasanya ditandu. Sehingga menarik perhatian masyarakat. Apalagi Mbok Yem satu-satunya penjual makanan di Gunung Lawu.

Warung Mbok Yem selalu jadi jujugan para pendaki gunung Lawu. Selain, karena satu-satunya warung yang ada. Namun harganya pun masih wajar.

"Biasanya turun gunung 2 kali dalam setahun. Tapi karena sudah tua, akhirnya hari raya saja turunnya. Karena ini sakit, akhirnya Mbok Yem manut diajak turun," pungkas Bain.

Sebelumnya, Wakiyem atau yang lebih dikenal dengan Mbok Yem, pemilik satu-satunya warung di Gunung Lawu turun gunung. Mbok Yem turun tepat di awal puasa karena menderita sakit.

Tradisi Mbok Yem turun Gunung Lawu biasanya dilakukan saat bulan puasa menjelang lebaran. Namun karena kondisinya yang sakit, Mbok Yem harus turun lebih awal.

Ini karena karena kondisi kesehatannya yang menurun sejak Februari 2025, Mbok Yem diketahui turun pada Selasa (4/3) dengan cara ditandu oleh 6 orang secara bergantian.




(abq/iwd)


Hide Ads