Berpuasa wajib bagi umat Muslim di bulan suci Ramadan. Puasa dilakukan kurang lebih 12 jam sejak sebelum matahari terbit hingga matahari terbenam. Lantas, aman kah berpuasa bagi seseorang pengidap penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD)?
Ini memang terlihat menjadi pilihan yang sulit, mengingat asam lambung akan naik apabila tidak ada asupan makanan untuk diolah. Tapi bukan tidak mungkin bila pengidap GERD ingin berpuasa.
Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH mengatakan pada dasarnya pengidap penyakit asam lambung boleh berpuasa, kecuali pada kasus-kasus berat, seperti ulkus atau erosi pada lambung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, ada beberapa catatan bagi pengidap penyakit asam lambung yang mau berpuasa. Dokter Aru mengatakan hal pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Dia menyatakan konsultasi ke dokter ini bertujuan untuk menentukan seberapa berat kondisi GERD yang dialami pasien, serta masih bisakah yang bersangkutan berpuasa atau tidak.
"Yang kedua juga nanti pada kasus-kasus yang membutuhkan obat pencernaan, obat maag, dokter akan memberikan obat maag, bagaimana cara minumnya, dan trik-trik dalam menghadapi puasa bagi pengidap yang ada sakit maag, GERD, atau segala macam," ujarnya dilansir dari detikHealth, Senin (17/2/2025).
Mereka yang mengalami asam lambung atau GERD juga diimbau tidak memaksakan diri bila tidak mampu melanjutkan puasa. Misalnya ketika mendadak mengalami gangguan di siang hari saat tengah menjalankan puasa. Menurut dr Aru, sebaiknya membatalkan puasa jika mengalami hal itu.
Bukan hanya itu, dr Aru juga mengimbau agar menerapkan pola makan yang sehat pada saat berpuasa. Salah satunya menjauhi makanan pedas atau makanan yang bisa merangsang atau mengganggu pencernaan.
"Jangan nanti puasa-puasa juga pola makannya yang nggak bener. Pada waktu berbuka, pada waktu sahur Itu penting ya. Jadi penting bagaimana mengatur saat makan," katanya lagi.
"Ditakutkan pada waktu nanti berpuasa. Di tengah hari sudah keburu sakit perutnya dan segala macam," kata dr Aru.
Artikel ini sudah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini.
(dpe/iwd)