577 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) asal Tulungagung dirujuk secara bertahap ke RSJ dr Radjiman Wediodiningrat, Lawang, Malang, untuk menjalani rawat inap. Sejumlah pasien memberontak dan menolak dibawa petugas.
Sub Koordinator Kesehatan Jiwa Dinkes Tulungagung, Heru Santoso, progam Assertive Community Treatment (ACT) kesehatan jiwa telah dilakukan sejak Juni 2024. Hingga kini pihaknya telah melakukan pengiriman pasien sebanyak 22 gelombang.
"Hari ini merupakan pengiriman ke-5 di tahun 2025, total tahun ini 200 orang. Kalau sejak 24 Juni 2024 kami sudah mengirim 22 kali dengan total pasien kalau tidak salah 577 orang," kata Heru Santoso, Rabu (26/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, layanan kesehatan jiwa bersama RSJ dr Radjiman Wediodiningrat diawali dengan asesmen oleh tim medis di seluruh puskesmas yang ada di Tulungagung. Hasil asesmen menjadi landasan dinas kesehatan untuk merujuk para pasien jiwa ke RSJ.
"Yang kami bawa hari ini ada 27 orang, dari rencana awal 33 orang. Untuk yang lain masih belum bisa karena ada beberapa kendala di lapangan," ujarnya.
Seperti pasien sebelumnya, 27 ODGJ tersebut akan menjalani perawatan intensif selama 14 hari ke depan. Mereka akan mendapatkan 'treatment' khusus dari tim RSJ. Harapannya setelah dipulangkan kondisi seluruh pasien bisa membaik.
Sementara itu dari pantauan detikJatim, rencana pengiriman pasien jiwa tersebut sempat diwarnai ketegangan, sebab ada salah satu pasien yang memberontak dan menolak dirujuk ke Malang.
![]() |
"Aku ora edan! wegah lek caramu ngene iki (Saya tidak gila, enggak mau kalau caramu seperti ini)," kata salah satu pasien jiwa.
Dengan sigap tim RSJ Lawang dan beberapa petugas lainnya langsung mengamankan pasien dan mengikat tangan dan kakinya. Selanjutnya pasien disuntik dengan obat penenang.
Baca juga: Pasangan ODGJ Ngawi Menikah, Sah Apa Tidak? |
Tak butuh waktu lama, sikap pasien itu pun berubah, ia tampak lebih santai dan rileks. Bahkan ikatan pada kaki bisa dilepas oleh petugas.
Lanjut Heru perlawanan dari pasien jiwa selalu terjadi saat hendak dikirim ke RSJ Lawang. Namun, hal itu bisa teratasi oleh petugas.
Selain mengirimkan pasien, hari ini pihaknya juga menerima pemulangan 32 pasien yang sebelumnya telah menjalani rawat inap di Malang.
"Alhamdulillah kondisinya banyak yang membaik dan tidak agresif. Selanjutnya dibutuhkan kerja sama dengan keluarga agar pasien tersebut tertib minum obat," imbuhnya.
Heru Santoso menambahkan, dari data di Dinas Kesehatan Tulungagung, pada 2024 jumlah ODGJ mencapai 2.116 orang. Dari jumlah itu 1.000 di antaranya telah mendapatkan layanan kesehatan jiwa pada tahun ini.
"Jumlahnya akan terus bertambah, biasanya hingga akhir tahun akan terlayani," katanya.
(dpe/fat)