Tim gabungan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Krimsus Polda Jatim mendatangi lokasi pengeboran minyak Pertamina EP Sukowati di desa Ngampel, Kapas, Bojonegoro.
Petugas gabungan ini melakukan pengecekan hingga pengambilan sampel pada beberapa titik lokasi dia area dalam sekitar sumur minyak dan aliran irigasi yang diduga tercemar limbah kimia dan solar yang mengalir dari dalam area lapangan minyak Sukowati.
"Kami dari DLH dan balai Laboratorium bersama Krimsus Polda Jatim, ke sini untuk mengambil 7 sampel, 4 di air dan 3 di benda padat," ujar perwakilan dari DLH, Ainul kepada detikJatim, Rabu ( 19/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ainul mengatakan sampel ini akan diuji lab di balai laboratorium, yang akan bisa diketahui hasilnya paling cepat 15 hari.
"Nanti nunggu di balai laboratoriumnya. Biasanya paling cepat selama 15 hari," imbuh Ainul.
Sementara itu, Kasat Reskrim polres Bojonegoro AKP Bayu Adjie Sudarmono menegaskan jika di dalam area pengeboran Pad B dilakukan pengecekan dan sempat memintai keterangan salah satu warga yang menjadi korban adanya dugaan limbah yang mengenangi aliran irigasi sehingga berdampak pada sawah.
"Iya tadi di dalam sempat ngecek beberapa lokasi dan ambil sampel tim dari DLH dan Krimsus Polda," ucap Bayu di pad B Sukowati.
Gaduh adanya limbah yang mengenangi aliran irigasi pertanian di sekitar lokasi pad B Sumur minyak Sukowati beberapa hari lalu Dikeluhkan pemilik sawah. Pemilik sawah mengaku tanaman padi dalam setahun ini selalu tidak bisa normal bahkan dalam satu musim dua kali gagal panen.
Pihak Pertamina EP Sukowati hanya mengakui adanya ceceran solar dari genset milik salah satu vendor. Namun pantauan detikJatim, beberapa hari ini lokasi area di sekitar sumur SkW 38, dilakukan pembersihan dan pengerukan tanah serta menata ulang semua peralatan.
(abq/iwd)