Menjelang Operasi Ketupat 2025, Ditlantas Polda Jatim memetakan sekitar 71 titik rawan kecelakaan di sejumlah ruas jalan yang akan dilintasi pemudik. Titik rawan tersebut tersebar di jalur tol dan jalur arteri, sementara jalan rusak terpantau di jalur Pantura Situbondo sepanjang 50 kilometer.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin mengatakan, dari total 71 titik rawan kecelakaan, terdapat empat titik di jalan tol yang menjadi jalur utama perlintasan pemudik sejak dioperasikannya Tol Trans Jawa.
"Tercatat 4 di tol, sisanya di jalur arteri dengan sekitar 71 titik rawan kecelakaan," kata Kombes Komarudin, Senin (24/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hasil pantauan di jalur Pantura dari arah Surabaya ke Banyuwangi menunjukkan adanya sekitar 50 kilometer jalan rusak di Situbondo setelah rest area Utama Raya. Perbaikannya akan segera dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR.
"Jalan rusak sekitar 50 kilometer dari Utama Raya ke timur, nanti akan ada koordinasi dengan Kementerian PUPR guna perbaikan sarana jalan," terang Komarudin.
Selain titik rawan kecelakaan, Ditlantas Polda Jatim juga memetakan kelengkapan sarana dan prasarana yang perlu dilengkapi. Di antaranya, penerangan jalan, pembukaan pintu Tol Kraksaan, dan penambahan toilet wanita di rest area.
"Atensi khusus untuk jalur rawan kecelakaan, sehingga pada saat momen libur atau pergerakan masyarakat bisa diminimalisir potensi yang terjadi," katanya.
Ia juga memastikan akan terjadi peningkatan pola pergerakan masyarakat dari luar maupun dalam Jawa Timur selama mudik. Oleh karena itu, pembenahan infrastruktur menjadi hal yang akan dikomunikasikan dengan berbagai pihak. Masyarakat pun diimbau untuk mengatur jadwal perjalanan secara efektif dan efisien.
"Sementara melalui rakor sembari menunggu SKB, juga nanti kita lihat kapan libur dimungkinkan. Bisa tanggal 2 sampai 7, dan akan ada cuti bersama juga. Termasuk dilihat kapan THR akan dicairkan, karena begitu THR cair langsung akan ada peningkatan pergerakan," pungkas Komarudin.
(hil/iwd)