TPU Ngagel Dipadati Pengunjung Jelang Ramadan, Peziarah: Tiap Tahun Nyekar

TPU Ngagel Dipadati Pengunjung Jelang Ramadan, Peziarah: Tiap Tahun Nyekar

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 11 Mar 2024 18:37 WIB
nyekar di tpu ngagel
Warga nyekar di TPU Ngagel (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Tradisi nyekar atau ziarah ke makam keluarga yang telah tiada kerap dilakukan masyarakat menjelang Ramadan tiba. Begitu pula bagi warga Surabaya dan sekitarnya.

Dari pantauan detikJatim di lokasi, peziarah datang silih berganti sejak siang hingga sore hari. Mereka datang bersama keluarga dan rekan untuk mendoakan yang telah tiada.

Setiap jam, ada sekitar 15 hingga 20 orang datang ke makam di Jalan Ngagel Surabaya. Tak hanya dewasa, tapi juga anak-anak dan remaja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya adalah Yesinta. Wanita berusia 36 tahun asal Semolo Waru Surabaya ini mengaku usai nyekar di makam ayah mertua bersama suaminya.

"Setiap tahun saya ke sini, sebelum puasa, kadang h-1 atau sebelum-sebelumnya. Nanti setelah lebaran juga nyekar lagi," kata Yesinta kepada detikJatim saat ditemui di lokasi, Senin (11/3/2024).

ADVERTISEMENT

Ibu dua anak itu mengaku selalu menjaga tradisi nyekar yang dilakukan sejak kecil. Menurutnya, hal itu juga amanah dari mertuanya yang telah tiada.

"Sebelum meninggal, dulu orangtua dan mertua pesan 'Ojok lali kirim dungo, Nduk gawe ibu bapak, ojok lali sesok makam e diresiki lek dolan (Jangan lupa kirim doa, Nak buat ibu bapak, jangan lupa besok kalau nyekar makamnya juga dibersihkan)," ujarnya.

Hal senada disampaikan Riyanto, warga Krukah Surabaya. Menurutnya, Ramadan merupakan momen yang tak boleh terlewatkan untuk saling mendoakan. Begitu juga bagi yang telah meninggal dunia.

"Setiap mau puasa sama habis lebaran saya jenguk (nyekar) orangtua saya, sudah jadi tradisi juga di keluarga," ujar pria kelahiran Tanggulangin Sidoarjo itu.




(pfr/fat)


Hide Ads