Perjalanan Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi

Round Up

Perjalanan Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi

Mira Rachmalia - detikJatim
Minggu, 23 Feb 2025 12:26 WIB
Prarekonstruksi kasus pemerkosaan dan pembunuhan siswi MI Banyuwangi
TKP korban pemerkosaan dan pembunuhan siswi MI di Banyuwangi (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Sudah lebih dari 100 hari, keluarga siswi MI Kalibaru Banyuwangi korban pembunuhan dan pemerkosaan menanti keadilan. Namun, hingga saat ini identitas pelaku belum juga terungkap.

korban ditemukan tewas mengenaskan di kebun yang tak jauh dari lokasi rumahnya Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Rabu (13/11/2024). Ia ditemukan oleh keluarganya yang khawatir sebab korban tak kunjung pulang dari sekolah. Keluarga korban selanjutnya menanyakan ke pihak sekolah namun hasilnya nihil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga lantas melakukan pencarian, dan menemukan korban telah tak bernyawa di semak-semak kebun kosong sekitar pukul 10.30 WIB. Lokasi penemuan itu tak jauh dari rumah korban. Korban sempat dibawa ke klinik terdekat oleh tapi akibat luka parah dibagian kepala nyawa korban tak tertolong.

Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Andrew Vega mengatakan saat ditemukan, korban masih memakai baju seragam sekolah tanpa memakai celana. Tak hanya itu, di sekitar TKP juga kancing baju korban ditemukan copot.

ADVERTISEMENT

"Seragam masih menempel namun celana korban sudah dalam kondisi melorot. Diduga ada upaya memaksa membuka baju berdasarkan bukti kancing korban yang ditemukan berceceran," jelas Andrew, Rabu (13/11/2024).

Masih kata Vega, sepatu korban juga ditemukan terlepas dan ditemukan tak jauh dari mayat korban ditemukan.

"Sepatu dan sepeda korban juga ditemukan di parit tak jauh dari TKP," imbuhnya.

Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega mengatakan saat dilakukan pemeriksaan awal, tubuh korban ditemukan sejumlah luka bekas penganiayaan.

"Ada luka memar pada kepala bagian belakang kepala dan keluar darah pada hidung korban," terang Vega.

Intan Herawati, Bibi korban menceritakan kebiasaan korban yang berangkat ke sekolah bersama kakaknya naik sepeda kecil warna pink miliknya. Jarak tempuh sekolah dari rumah itu kurang lebih 10 menit. Saat pulang lebih dulu pukul 10.00 WIB, SA sang ibu menanti putrinya di ujung jalan desa.

"Perjalanan ke sekolah memang melewati perkebunan. Dia terbiasa berangkat naik sepeda sendiri bersama kakaknya dan kalau pulang sekolah jam 10.00 WIB, sedangkan kakaknya jam 11.00 WIB. Setiap jam 10 ibunya selalu menjemput di jalan desa. Kemarin, jam 10 lebih dia belum kelihatan," kata Intan.

Kasus yang amat memilukan ini mendapat atensi banyak pihak. Salah satunya Menteri PPA yang menyebut perbuatan ini sangat keji dan tidak manusiawi dan meminta pelakunya segera ditangkap.

Polisi sendiri sudah melakukan serangkaian pendalaman. Selain memeriksa saksi, polisi telah mengerahkan anjing pelacak dan melakukan reka adegan.

Kasatreskrim Polresta Banyuwangi Kompol Andrew Vega mengatakan pihaknya berupaya maksimal untuk menemukan titik terang dalam kasus ini.

"Untuk pendalaman ini intinya untuk memastikan kesesuaian dari keterangan-keterangan yang selama ini sudah dilakukan pemeriksaan mungkin ada temuan yang baru jadi untuk hasilnya pada intinya ini masih dalam proses kami terus melakukan pemeriksaan berupaya semaksimal mungkin akan melakukan pengungkapan terhadap kejadian perkara ini," jelas Andrew.

Dn (35) dan SA (32) kedua orang korban, hanya bisa mengenang tingkah lucu dan senyuman manis puteri mereka sembari berharap dan berdoa keadilan dapat segera ditegakkan.




(ihc/iwd)


Hide Ads