Siswi MI Korban Pembunuhan-Perkosaan Banyuwangi Kerap Temui Ortu Lewat Mimpi

Siswi MI Korban Pembunuhan-Perkosaan Banyuwangi Kerap Temui Ortu Lewat Mimpi

Eka Rimawati - detikJatim
Minggu, 23 Feb 2025 08:00 WIB
lokasi pembunuhan siswi mi banyuwangi masih dipasang police line
Lokasi pembunuhan di Banyuwangi (Foto file: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Bukan hal mudah bagi DN (35) dan SA (32) melewati 100 malam tanpa meninabobokkan putri tercinta mereka CN (8) yang telah direnggut dari pelukan mereka tanpa ampun. Kepergiannya begitu mendadak dan meninggalkan kenangan manis yang tak terlupakan bagi ayah dan Ibunya.

Tingkah lucu, senyum manis dan tatapan teduh sembari bercerita tentang indahnya taman surga, menjadi momen terakhir CN bersama keluarganya pada malam rabu 12 November 2024 lalu.

Setelah malam itu, kehangatan dalam rumah sederhana di Kecamatan Kalibaru itu mendadak jadi dingin dan senyap. Hanya kengerian tentang kondisi CN saat terakhir kali ditemukan di sebuah kebun kosong pada Rabu siang 13 November 2024 yang memenuhi ingatan keluarga kecil ini. Namun, kengerian itu lenyap saat CN hadir mengobati rindu sang ibu lewat mimpi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau Ibunya itu seminggu bisa 2 sampai 3 kali dijumpai, selalu dalam kondisi bahagia, senyum, ngajak main di taman gitu," kata DN kepada detikJatim, Minggu (23/2/2025).

Satu pekan sebelum 100 hari kematian putri kecilnya, DN juga dijumpai lewat mimpi. Ia meneteskan air mata saat melepas dahaga rindu pada putri kecilnya itu meski lewat mimpi. Lukanya memang dalam dan belum hilang, tapi mimpi yang menampilkan wujud utuh putrinya itu sedikit membalut.

ADVERTISEMENT

"Saya juga mimpi satu minggu lalu, kondisinya makin gemuk, bersih, bersinar wajahnya, ceria dengan rambut pendek dan baju putih," cerita DN dengan suara serak.

DN dan keluarga tak pernah putus mendoakan putri kecil mereka. Namun, melalui mimpi itu mereka justru semakin tenang lantaran menduga CN mendapatkan kehidupan yang baik di akhirat sana. Ia pun kian bersyukur atas kondisi tersebut.

"Kami sangat menyayangi dan terus mendoakan adek, semoga ikhtiar kami ini juga menjadi lantaran ketenangan untuk adik," ucapnya.

Sembari terus berharap keadilan segera dapat ditegakkan, DN mengaku siap dipanggil sewaktu waktu. Bahkan, ia rela meninggalkan pekerjaannya agar bisa lebih fokus memikirkan cara menemukan pembunuh putrinya.

"Sampai sekarang saya belum bekerja, bagaimana mau kerja. Pikiran saya fokus disini dan harus siap sewaktu waktu dipanggil kalau ada dimintai keterangan dan pemeriksaan," tegasnya.

Sebelumnya, CN (7) siswi MI di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi ,meregang nyawa di kebun kosong usai diduga diperkosa dan dibunuh saat pulang dari sekolah sekitar pukul 10.30 WIB, 13 November 2024 lalu. Kasusnya hingga kini belum terungkap, sejumlah bukti berupa sepeda pink milik korban, seragam sekolah, sepatu dan perhiasan korban telah diamankan polisi.

Korban sempat dibawa ke klinik terdekat oleh sejumlah guru yang menemukannya, tapi akibat luka parah dibagian kepala nyawa korban tak tertolong.




(erm/fat)


Hide Ads