3 PR Besar Walkot Eri-Armuji Menurut Pakar Tata Kota Surabaya

3 PR Besar Walkot Eri-Armuji Menurut Pakar Tata Kota Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 23 Feb 2025 07:00 WIB
Wali Kota Surabaya Terpilih, Eri Cahyadi, di kantor Kemendagri (Dwi/detikcom).
Wali Kota Surabaya Terpilih, Eri Cahyadi, di kantor Kemendagri ( Foto: Dwi/detikcom).
Surabaya -

Pasangan Eri Cahyadi dan Armuji kembali menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya periode 2025-2030. Awal periode ke-2 ini, mereka langsung dihadapkan 3 Pekerjaan Rumah (PR) besar yang membutuhkan energi lebih dalam penanganannya.

Pengamat Tata Kota dan Transportasi Institut 10 November Surabaya (ITS) Putu Rudy Setiawan mengaku 3 PR itu di antaranya jalur transportasi, angkutan umum dan banjir.

"Menurut saya, persoalan besarnya adalah transportasi, angkutan umum, dan persoalan banjir. Jadi 3 PR mereka di 5 tahun periode kedua," kata Rudy saat dihubungi detikJatim, Minggu (23/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudy menilai, pada periode sebelumnya, pasangan ini belum berhasil menjadikan Surabaya sebagai kota dunia lantaran ketersediaan transportasi umum belum cukup memadai.

"Ketersediaan transportasi umum, mengubah atau mendorong perilaku perjalanan berubah daru angkutan pribadi ke umum. Itu memang ada kaitannya, kalau ketersediaannya kurang atau tidak layak, maka angka penggunaan transportasi umum juga rendah. Paling besar transportasi umum," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Rudy menambahkan, jaringan jalan juga menjadi PR yang harus segera dieksekusi. Seperti keberadaan tol tengah kota yang dimaksudkan untuk memindahkan arus ke wilayah timur, padahal sudah ada Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT). Namun, yang jadi persoalan adalah tidak seharusnya hanya pemindahan, pemerintah memproyeksikan untuk membangun jalan baru.

"Sudah ada JLLT, harus dibuat jalan tol lagi. JLLT itu mulai ruas timurnya Jalan Kenjeran yang masuk wilayah Pakuwon City itu dibuat elevated, kalau luasnya berbeda harus ada elevated road di sana, satu di bawah dan satu di atas, ini tidak evisien. Nah ini dijadikan satu JLLT dengan tol tengah kota yang pindah ke lingkar timur," jelasnya.

"Persoalannya sekarang JLLT itu kapan akan dibangun, karena JLLT itu digunakan sebagai pembatas sebetulnya, sebelah timurnya konservasi, baratnya break up area. Itu tidak pernah ada di program pembangunan mereka 5 tahun pertama kemarin. Di RPJM berikutnya ini saya nggak tahu apakah ada atau tidak. Sebagai kota modern sebetulnya JLLT itu perlu, sangat perlu. Karena perkembangan timur, terutama properti luar biasa," tambah Rudy.

Begitu juga dengan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dirasa masih parsial dan segmental. Padahal itu menjadi kontribusi dari beberapa pengembang di Surabaya Barat.

"Tetapi itu tidak bisa dikatakan berfungsi penuh, karena segmental, ruas ini, ini, ini. Tapi belum sepenuhnya connected ke Jalan Wiyung, Jalan Lidah Wetan," ujarnya.

Kemudian, PR yang harus dikerjakan Eri dan Armuji adalah terkait banjir. Di mana mereka pernah berjanji Surabaya bebas banjir tahun 2026, namun masa jabatannya terpotong karena Pilkada Serentak. Menurutnya, trendnya semakin lama, tingkat kebencanaan dari sisi banjir semakin tinggi. Indikatornya ada luas genangan, tinggi genangan, lama genangan, dan angka-angkanya semakin tinggi.

"Warga melihatnya, janji itu bisa dipenuhi atau tidak, walau tidak di 2024 tapi 2025. Tapi trendnya semakin lama indikator terkait dengan kinerja banjir semakin lama semakin tinggi, semakin buruk. Masyarakat diberi kepastian, bahwa kami bisa melaksanakan dan mencapai itu," urainya.

Sementara masalah sosial, ekonomi, dan kesehatan menurut Rudy Eri dan Armuji berhasil. Seperti angka kemiskinan memang menurun dari tahun 2022 angkanya 4,72%, tahun 2023 angkanya 4,65%, dan tahun 2024 turun menjadi 3,96%.

Trend pengangguran juga menurun, tingkat pengangguran terbuka itu tahun 2020 9,7%, lalu bulan Agustus 2024 tinggal 4,72%.

"Saya kira di periode pertama mereka, saya tidak ragu menyatakan mereka berhasil menurunkan angka kemiskinan, pengangguran. Seperti juga mengklaim menurunnya stunting, itu capaian signifikan. Itu dari sisi sosial, ekonomi, kesehatan," pungkasnya.




(esw/fat)


Hide Ads