Sebuah video penyegelan rumah dengan kayu berdurasi 4 menit 33 detik menghebohkan media sosial. Penyegelan rumah itu disebut terjadi karena yang pemilik rumah itu kalah taruhan Pilkada.
Sejumlah orang memasang palang kayu di pintu rumah lalu memakunya. Terlihat seorang anak keluar dari rumah sembari menutup telinganya demi menahan bising suara palu. Terdengar pula suara isak tangis seorang perempuan yang diduga keluarga atau kerabat pemilik rumah.
"Rumah warga di Sampang disegel akibat kekalahan dalam taruhan Pilkada," demikian keterangan video tersebut sehingga menuai beragam reaksi dari warganet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa penyegelan rumah itu terjadi di Desa Asemraja, Kecamatan Jrengik, Sampang. Yang lebih menghebohkan lagi, rumah yang disegel itu merupakan milik eks Sekretaris Desa Asemraja.
"Iya informasinya begitu. Kejadiannya Selasa (18/2) siang. Persoalan yang melatarbelakangi apa kami belum dalami. Kami masih menunggu sampai sekarang pemilik rumah belum melapor," kata Kasi Humas Polres Sampang Ipda Andi Amin dikonfirmasi detikJatim, Jumat (21/2).
Untuk memverifikasi informasi itu detikJatim mendatangi rumah dalam video. Di lingkungan tersebut ada 4 rumah yang berjajar menghadap ke utara. Tiga dari 4 rumah itu disegel disebut karena kalah taruhan Pilkada.
![]() |
Salah satu keluarga pemilik rumah mengatakan bahwa penyegelan rumah yang jarang ditempati karena pemiliknya tinggal di Surabaya itu bukan karena kalah taruhan Pilkada.
"Bukan (kalah taruhan) itu," kata Sulaimah, adik mantan sekdes pemilik rumah yang disegel.
"Nggak tau (masalahnya) itu saya, Pak. Apa, orang itu cuma sabeleen (yang menyegel masih saudara)," lanjutnya sembari bergegas masuk ke rumahnya di sebelah barat rumah yang disegel.
Informasi yang dihimpun detikJatim, rumah itu adalah rumah R, seorang mantan sekdes beserta rumah milik orang tuanya dan dua saudaranya. Penyegelan itu dilakukan karena mantan Sekdes itu tidak menyerahkan uang sesuai jumlah yang di janjikan.
Seperti yang disampaikan Kasi Humas Polres Sampang Ipda Andi Amin, Polisi belum bisa melakukan penyelidikan lebih jauh mengenai peristiwa itu. Karena belum ada pihak keluarga yang melaporkan kejadian itu.
"Meski demikian kami pastikan setelah kejadian itu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di sana aman dan kondusif," ujarnya.
(dpe/iwd)