Pacitan Susun Rencana Darurat Hadapi Ancaman Bencana

Pacitan Susun Rencana Darurat Hadapi Ancaman Bencana

Purwoto Sumodiharjo - detikJatim
Jumat, 21 Feb 2025 13:30 WIB
Diskusi bahas kebencanaan di Pacitan
Diskusi bahas kebencanaan di Pacitan (Foto: Purwoto Sumodiharjo/detikJatim)
Pacitan -

Puluhan orang ambil bagian dalam diskusi yang digelar di sebuah tempat pertemuan di kawasan Pantai Teleng Ria, Pacitan. Isu kebencanaan pun menjadi topik perbincangan. Tak hanya membicarakan ragam ancaman, peserta yang berasal dari sejumlah pemangku kepentingan juga merumuskan strategi dan kebijakan.

Kegiatan tersebut merupakan tahapan penyusunan Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB). Agenda itu sendiri merupakan realisasi program kerja sama Indonesia-Australia melalui program Siap Siaga. Tentu saja, seluruh tahapan kegiatan melibatkan BPBD, organisasi perangkat daerah terkait, serta elemen masyarakat.

"Hasil penyelarasan kegiatan Siap Siaga bersama BPBD Kabupaten Pacitan dan Organisasi Perangkat Daerah teknis terkait, terdapat beberapa kegiatan yang kami laksanakan di Pacitan secara kolaboratif bersama pemerintah daerah. Salah satunya adalah penyusunan RPKB partisipatif ini," kata Ancilla Bere, Provincial Program Manager Siap Siaga Jawa Timur kepada detikJatim, Jumat (21/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun mengapresiasi keterlibatan para pihak dalam penyusunan dokumen kebencanaan tersebut. Sebab, pada dasarnya, yang paling memahami faktor risiko dan kapasitas adalah mereka yang berada di lembaga berwenang serta mereka yang berpotensi terdampak bencana.

Masih menurut Ancilla, dokumen yang dihasilkan nantinya akan menjadi dasar penyusunan Rencana Kontijensi (Renkon). Jika RPKB masih bersifat multiancaman bencana, renkon akan disusun secara spesifik mengacu masing-masing jenis ancaman bencana.

ADVERTISEMENT

"Dengan penguatan kelembagaan, strategi, maupun kebijakan kita berharap akan semakin banyak manfaat yang diterima masyarakat, khususnya dalam hal pengurangan risiko bencana," ucapnya seraya berterima kasih kepada pemerintah daerah atas sambutan positifnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko memaparkan, data kebencanaan di Kota 1001 Gua. Mengutip hasil Kajian Risiko Bencana (KRB) tahun 2022-2026, Kabupaten Pacitan memiliki 9 jenis ancaman bencana. Antara lain, gelombang ekstrem dan abrasi, banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, dan gempabumi.

"Kemudian ancaman lainnya berupa kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, tanah longsor, dan tsunami. Dengan kondisi seperti itu, tentu saja kami sangat mengapresiasi niat baik semua pihak untuk membantu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam rangka membangun ketangguhan," kata mantan Camat Tegalombo itu.

Bersamaan penyusunan dokumen strategi dan kebijakan yang tengah dilakukan, BPBD juga bekerjasama dengan lembaga terkait rutin memberikan sosialisasi. Sasarannya adalah masyarakat yang tinggal di kawasan rawan. Sarana yang ada juga terus ditingkatkan, salah satunya pembangunan Pusdalops yang merupakan bantuan Pemerintah Pusat.

"Semua kita laksanakan dalam rangka pengurangan risiko melalui peningkatan ketangguhan dan kapasitas. Seperti kita ketahui bahwa bencana merupakan urusan bersama," pungkasnya.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads