Surabaya dinobatkan sebagai kota termacet ke-4 di Indonesia di atas Jakarta berdasarkan hasil penilaian platform indeks kemacetan TomTom Traffic Index. Warga Kota Pahlawan menceritakan pengalaman mereka menembus kemacetan yang hampir setiap hari degan waktu tempuh yang berbeda-beda.
Ardini Pramitha (26), warga Sememi, Surabaya mengaku setiap hari harus melewati kemacetan. Ada dua titik kemacetan yang harus dia tembus saat hendak menuju ke pusat kota.
"Butuh waktu sekitar 30-45 menit kalau berangkat kerja, biasanya titik kemacetan di Banyu Urip. Kalau pulang kerja, biasanya macet parah di bawah fly over Pasar Kembang. Macetnya sekitar jam 16.00 WIB-18.00 WIB," kata Ardini kepada detikJatim, Rabu (19/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dari tahun ke tahun Surabaya semakin padat dan banyak pendatang. Dia berharap Surabaya memiliki transportasi publik yang lebih memadai seperti LRT atau MRT yang menghubungkan daerah Gerbangkertasusila.
"Sudah saatnya sih ada LRT atau MRT. Trans Jatim juga belum menyeluruh meskipun sudah sangat membantu, karena kendaraan di Surabaya juga banyak sekali," ujarnya.
Sementara Fariz Yarbo (29) warga Sidoarjo yang bekerja di Surabaya mengaku harus menembus beberapa titik kemacetan. Baik dari arah menuju Surabaya maupun sebaliknya saat pulang ke Sidoarjo.
"Macet biasanya di Bunderan Waru, terutama jam berangkat kerja karena pertemuan kendaraan yang keluar dari tol dan dari arah Sidoarjo. Biasanya kalau naik mobil dari tol lumayan macet sampai 1 jam, tapi pas masuk frontage sudah aman," kata Fariz.
Setelah masuk Surabaya, dia dipertemukan kemacetan di titik kedua. Yakni dari Jalan Ahmad Yani ke Joyoboyo, karena banyak pertemuan kendaraan. Sampai tempat tujuan dia mengaku butuh waktu sekitar 1-1,5 jam untuk pagi hari.
Sedangkan saat pulang dari Surabaya ke arah Sidoarjo, Fariz memilih malam hari. Karena kemacetan dirasa mulai dari Darmo, frontage Wonokromo, A Yani hingga Bundaran Waru.
Dia memilih malam hari karena pada saat sore, dia harus menembus kemacetan dengan motor yang dia kendarai dengan waktu tempuh antara 1 hingga 1,5 jam. Kalau naik mobil menurutnya bisa sampai 2 jam.
"Kalau pulang milih di atas jam 19.00 WIB, soalnya Surabaya dan Sidoarjo masih macet kalau jam segituan," pugkasnya.
(dpe/iwd)