Enam truk trailer pengangkut alat berat coiled tubing unit (CTU) yang dihadang warga di sumur minyak Pertamina EP Sukowati, Bojonegoro belum bisa beranjak dari tempat parkir. Belum ada titik temu dengan warga soal rekrutmen tenaga lokal di Pad A Desa Campurejo dan Pad B Desa Ngampel.
Pantauan detikJatim, 6 unit truk trailer itu masih terparkir di sekitar pintu masuk area pengeboran minyak Pertamina EP Sukowati di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas. Keenamnya terparkir di sana sejak Sabtu (15/2) siang.
Sementara itu, di sekitar pintu masuk area pad B, terlihat sejumlah warga duduk bergerombol. Mereka berkumpul karena mendengar kabar bahwa truk trailer itu akan dipindahkan ke pad A di Desa Campurejo. Sejumlah petugas Polsek kapas juga terlihat di sekitar area tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya ini ngumpul karena ada kabar truk mau dipanasi mesinnya dan akan moving (pindah) ke pad A setelah ada pertemuan dengan kades, pihak Pertamina EP, dan PT Baker," kata salah satu warga Desa Ngampel Kariyono saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (18/2/2025).
Mengenai pertemuan itu, Humas Pertamina EP Sukowati Zuriansyah membenarkan memang pihaknya melakukan pertemuan dengan Pemdes setempat dan PT Baker di Balai Desa Ngampel.
"Tadi kesepakatan sama pak kades ada 2 orang yang direkrut dari lokal, nanti kami ambil satu dari warga Campurejo dan satu lagi dari warga Ngampel. Ini satu pintu rekomendasi dari pak kades. Karena ini sifatnya hanya project satu bulan," ujar Zuhriansyah, Selasa (18/2/2025).
Terpisah, Kades Ngampel Purwanto saat dikonfirmasi terkait adanya 6 truk yang dihentikan oleh sejumlah warga mengaku belum bisa berkomentar banyak. Dia sendiri mengaku tidak begitu jelas dengan rekrutmen tenaga kerja lokal yang dituntut warganya.
"Saya belum tahu mas. Dan belum jelas apa yang dituntut. Masalahnya, warga yang menghadang tidak laporan Pemdes," demikian kata Kades Purwanto melalui pesan WhatsApp saat dikonfirmasi detikJatim.
(dpe/iwd)