.webp)
Minuman keras (miras) kerap memicu tindak kriminal dan menganggu ketertiban masyarakat. Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan bertekad memberantas peredaran miras di Kota Santri.
Ardi mengatakan, pemeberantasan miras terlebih dulu dilakukan terhadap jajaran anggota polres. Ia intens melakukan pengawasan terhadap anggotanya untuk mencegah peredaran miras di tubuh Polri.
"Kami pastikan terlebih dahulu bahwa internal kepolisian bersih dari miras. Tidak boleh ada anggota yang terlibat dalam peredaran atau konsumsi miras. Jika ada, akan kami tindak tegas tanpa pandang bulu," terangnya kepada wartawan, Senin (17/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutya, Ardi memerintahkan jajarannya untuk melakukan razia miras di seluruh wilayah Kota Santri. Ia juga menggandeng tokoh agama, tokoh masyarakat dan kelompok masyarakat untuk menekan peredaran miras.
Upaya pemberantasan miras tersebut membuahkan hasil. Salah satu penjual miras di Kecamatan Jombang berhasil diamankan Polsek Jombang.
Dari penangkapan itu, 145 botol miras berhasil disita. Terdiri dari 32 botol arak bali, 51 botol bir putih, 7 botol bir hitam, 19 botol anggur merah orang tua, dan 5 botol anggur merah Kawa-kawa. Kemudian, 29 botol anggur hijau dan 2 botol vodka.
"Kami tidak akan memberikan ruang bagi peredaran miras ilegal di Jombang. Operasi ini akan terus kami lakukan demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat," jelasnya.
Menurut Ardi, pengaruh miras kerap kali memicu perbuatan kriminal di Jombang. Oleh karena itu, ia bertekad akan terus memberantas miras hingga ke akar-akarnya.
"Dengan langkah tegas ini diharapkan peredaran miras di Jombang dapat ditekan. Sehingga dapat mengurangi potensi gangguan keamanan serta dampak buruk lainnya bagi masyarakat," tandasnya.
(abq/fat)
