Momen Ketua DPRD Jatim Diminta Telepon Prabowo-Puan: Demi Allah Nggak Duwe!

Momen Ketua DPRD Jatim Diminta Telepon Prabowo-Puan: Demi Allah Nggak Duwe!

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 17 Feb 2025 19:15 WIB
Musyafak Rouf saat diminta menelepon Sekretaris Kabinet Merah Putih, Mayor Teddy.
Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf menemui massa mahasiswa di atas mobil komando (Foto: Dok. Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf yang sedang berada di Jombang bertolak ke Surabaya demi menemui ribuan mahasiswa yang berdemo. Dia tanda tangani 10 tuntutan mahasiswa, namun saat diminta menghubungi Presiden Prabowo atau Puan Maharani dia mengaku tidak punya nomor keduanya.

"Kami juga minta bapak sebagai ketua DPRD Jatim meneruskan kepada Ketua DPR RI sekaligus Presiden Prabowo. Kami tunggu hari ini juga, detik ini juga, 10 tuntutan ribuan mahasiswa ini sampaikan ke Presiden Prabowo," kata Presiden BEM Unair, Aulia Thaariq Akbar kepada Musyafak, Senin (17/2/2025).

Kali itu, Musyafak tidak bisa memenuhi tuntutan mahasiswa. Bukan karena apa, dia beralasan bahwa dirinya tidak memiliki nomor telepon Presiden Prabowo maupun Ketua DPR RI Puan Maharani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya nggak punya teleponnya Mbak Puan, saya ndak punya nomor teleponnya Pak Prabowo. Maaf saya ndak punya. Demi Allah saya orang Islam, nggak duwe (Tidak punya)," jawab Musyafak.

Mahasiswa tetap mendesak Musyafak agar menelepon pemerintah pusat. Kalau tidak bisa menelepon Prabowo atau Puan, mereka meminta Musyafak menelepon Sekretaris Kabinet Mayor Teddy.

ADVERTISEMENT

Musyafak kembali menyatakan bahwa dirinya juga tidak mempunyai nomor Seskab Mayor Teddy. Hingga Sekretaris DPRD Jatim M Ali Kuncoro menunjukkan ponselnya dan mengaku dia punya nomor Mayor Teddy. Sayangnya, sambungan telepon itu ditolak oleh Mayor Teddy.

"Sayangnya Mayor Teddy menolak panggilan ini, kawan-kawan," ujar Atta diikuti riuh rendah suara 'huu' dari mahasiswa yang berunjuk rasa menandakan kekecewaan mereka.

Atta kembali meminta agar Ali kembali menelepon Mayor Teddy sampai diangkat. Dia mengatakan bahwa dirinya akan menjelaskan kepada Mayor Teddy tentang niat mereka menyampaikan aspirasi dan tuntutan. Namun Ali menolak dan mengambil ponselnya.

Setelah itu Musyafak bersama Ali turun dari mobil komando. Massa mahasiswa berupaya mengadang mereka dan sebagian lainnya melempari Ketua DPRD Jatim itu dengan botol air mineral, tapi sejumlah petugas kepolisian mengawal keduanya hingga masuk ke Gedung DPRD Jatim.

Mahasiswa tetap menuntut agar Ketua DPRD Jatim keluar menemui mereka dan memberikan kabar bahwa dirinya sudah berhasil menghubungi Puan Maharani. Tapi Musyafak tak kunjung keluar dan situasi mulai memanas. Mahasiswa berupaya masuk ke DPRD Jatim dihalau mobil water canon.

Pada akhirnya sejumlah personel Dalmas dan Brimob yang diterjunkan untuk mengontrol situasi di lapangan yang mulai ricuh berhasil memukul mundur mahasiswa hingga massa pada akhirnya membubarkan diri.




(dpe/fat)


Hide Ads