Puasa adalah kegiatan ibadah yang dilaksanakan dengan menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan diiringi niat dan memenuhi syarat-syarat tertentu.
Puasa sunnah merupakan salah satu amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW dan dikerjakan secara sukarela oleh umat Islam dengan harapan mendapat pahala dari Allah SWT.
Menjalankan puasa sunnah dapat membuat umat islam lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan jiwa dan tubuh dari dosa, menjadi amalan yang diperhitungkan di sisi Allah SWT, serta mencontoh dan mengikuti segala amalan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat berbagai keutamaan dan manfaat dari menjalankan ibadah puasa, tak mengherankan jika puasa pada masa nifsu syaban menjadi salah satu amalan yang dianjurkan. Berikut rinciannya!
Pengertian Puasa Nisfu Sya'ban
Puasa Nisfu Sya'ban adalah ibadah sunnah yang dilakukan pada tanggal 15 Sya'ban, yang merupakan pertengahan bulan Sya'ban dalam kalender hijriyah. Puasa ini dilaksanakan hanya satu hari yakni pada tanggal 15 Sya'ban. Puasa ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan dan ibadah kepada Allah SWT.
Puasa Nisfu Sya'ban dilaksanakan dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Allah. Bagi sebagian umat Islam, melaksanakan puasa Nisfu Sya'ban bisa menjadi peluang untuk meraih pahala yang besar.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam berbagai riwayat, pada malam Nisfu Sya'ban, Allah SWT turun untuk melihat hamba-hamba-Nya dan mengampuni dosa-dosa mereka. Oleh karena itu, disarankan untuk melaksanakan puasa dengan penuh kesungguhan dan ikhlas hanya pada tanggal 15 Sya'ban.
Kapan Puasa Nisfu Sya'ban?
Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 1 Syaban 1446 H jatuh pada 31 Januari 2025. Dengan demikian, Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 14 Februari 2025. Sementara malam Nisfu Syaban dimulai sejak masuk waktu Magrib pada Kamis, 13 Februari 2025.
Keutamaan Puasa Nisfu Sya'ban
Ibadah puasa saat Nisfu Sya'ban menjadi salah satu amalan yang dapat membukakan pintu ampunan dari Allah SWT jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Puasa ini juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbaiki amal ibadah dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Puasa Nisfu Sya'ban tidak hanya menjadi sarana untuk mendapatkan pahala, tetapi juga menjadi kesempatan untuk membersihkan hati dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.
Cara Melaksanakan Puasa Nisfu Sya'ban
Tata cara puasa Nisfu Syaban sama seperti puasa pada umumnya. Muslim bisa melakukan sahur sebelum Subuh dan berpuasa sampai azan Maghrib berkumandang. Berikut selengkapnya:
Membaca Niat Puasa
Seperti halnya puasa sunnah lainnya, niat merupakan hal yang sangat penting. Niat puasa Nisfu Sya'ban harus dilaksanakan pada malam sebelumnya atau di siang hari sebelum memulai puasa. Niat harus dilakukan dengan hati yang ikhlas dan penuh kesungguhan. Berikut bacaan Niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: "Hamba niat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah SWT."
Niat puasa Nisfu Syaban di atas bisa diamalkan pada malam hari sebelum tidur atau pada saat sahur. Namun, jika muslim lupa berniat pada malam hari, puasa tetap bisa diamalkan selama tidak ada pembatal puasa yang dikerjakan, seperti makan dan minum. Niat dapat dilakukan walau sudah siang dengan bacaan niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: "Hamba niat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah SWT."
Makan Sahur
Makan sahur adalah kegiatan makan minum di malam hari mulai tengah malam hingga sebelum Subuh guna membantu stamina tubuh di siang hari saat sedang berpuasa. Di antara berkah sahur adalah selain memberikan asupan kepada umat Islam yang bersifat materi, ia juga memberikan asupan rohani dengan amalan zikir dan doa di waktu yang penuh berkah. Sebab waktu sahur adalah saat rahmat diturunkan. Makan sahur menjadi salah satu bagian dari sunnah sehingga sangat dianjurkan.
Menjaga Amalan Lain
Selama menunaikan puasa Nisfu Syaban, sebaiknya umat muslim juga mengerjakan amalan lain yang dianjurkan saat momen Nisfu Syaban, seperti membaca Al-Qur'an dan berdzikir. Sehingga puasa yang dilaksanakan tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar tetapi juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas ibadah.
Meninggalkan Perbuatan Dosa
Ketika berpuasa Nisfu Sya'ban, kita dianjurkan untuk menjaga diri dari perbuatan dosa, baik itu perbuatan hati, perkataan, maupun tindakan. Hal ini agar puasa kita diterima oleh Allah dan tidak sia-sia.
Berbuka Puasa
Umat muslim yang melaksanakan puasa wajib menyegerakan berbuka saat adzan maghrib dikumandangkan. Setelah menunaikan salat maghrib, umat muslim dianjurkan membaca surah yasin tiga kali dan membaca doa Nisfu Sya'ban. Berikut lafalnya:
َللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar--di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauhul Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."
Demikian detikers informasi waktu puasa nifsu Syaban dan tata caranya.
(ihc/hil)