Malam Nisfu Syakban merupakan malam yang penuh keberkahan. Pada malam itu, Allah SWT membuka pintu pengampunan seluas-luasnya.
Ada amalan-amalan yang bisa dikerjakan umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT pada malam Nisfu Syakban. Apa saja? Berikut amalan untuk mendulang berkah.
Amalan Malam Nisfu Syakban
Malam Nisfu Syakban merupakan salah satu malam istimewa bagi umat Islam, yang diyakini sebagai momen penuh ampunan dan keberkahan. Di malam ini, banyak muslim yang meningkatkan ibadah dengan beragam amalan.
Mulai dari salat sunah, membaca Al-Qur'an, hingga memperbanyak doa. Lantas, apa saja amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam Nisfu Syakban? Simak amalan-amalan malam Nisfu Syakban berikut ini.
1. Memperbanyak Doa
Umat Islam dianjurkan memperbanyak doa pada malam Nisfu Syakban. Sebuah hadis menyebutkan bahwa Nisfu Syakban adalah salah satu dari lima malam yang mustajab doanya.
عن أبي أمامة الباهلي قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة، أول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، وليلة الجمعة، وليلة الفطر، وليلة النحر.
Artinya: Lima malam yang tidak akan ditolak doa di dalamnya: Malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syakban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan Malam Idul Adha.
2. Memperbanyak Syahadat
Amalan yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Syakban adalah memperbanyak syahadat. Berikut bacaan syahadat yang bisa diamalkan.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Arab latin: Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah.
Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Memperbanyak membaca dua kalimat syahadat ketika malam Nisfu Syakban dijelaskan Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi'nanul Qulub Bidzikri 'Allamil Ghuyub.
"Seyogyanya seorang Muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Syakban dan malam pertengahannya,".
3. Salat Sunah
Pada malam Nisfu Syakban, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan salat sunah. Melaksanakan salat sunah secara mutlak dijelaskan dalam hadis berikut ini.
قوله صلى الله عليه وسلم: الصلاة خير موضوع، فمن شاء استكثر ومن شاء استقل قال الحافظ في الفتح 479/2: صححه ابن حبان
Artinya: Salat adalah sebaik-baik syariat, siapa yang ingin memperbanyak, maka perbanyaklah, dan siapa yang ingin melakukan sedikit, maka lakukanlah. (Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadis ini dinilai sahih oleh Ibnu Hibban. Fath Al-Bari 2/479)
Adapun kaifiyah salat sunnah pada malam Nisfu Syakban dalam Majmu Syarif hal 93-96 sebagai berikut.
- Salat sunah dua rakaat dengan niat salat mutlak.
- Rakaat pertama setelah Fatihah membaca surah al Kafirun (قل يأيها الكافرون...)
- Rakaat kedua, setelah Fatihah membaca surah al Ikhlas (قل هو الله أحد...)
- Dalam setiap sujud membaca doa:
اللهم إني أعوذ بعفوك من عقابك، وأعوذ برضاك من سخطك، وأعوذ بك منك إليك، لا أحصى ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك
4. Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an termasuk ibadah yang utama, sebagaimana diriwayatkan an-Nu'man ibn Basyir berikut ini.
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Artinya: Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda, Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur'an. (HR. al-Baihaqi)
Al-Qur'an memberikan syafaat untuk umat manusia pada hari kiamat bagi siapa saja yang membacanya. Seperti bunyi hadis dari Abu Umamah al-Bahili di bawah ini.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اقْرَءُوا الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِصَاحِبِهِ
Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Bacalah Al-Qur'an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya. (HR. Ahmad)
5. Membaca Yasin
Dalam Kitab Mujribat yang dikarang Ad-Dairaby, dijelaskan bahwa salah satu amalan di malam Nisfu Syakban adalah membaca surah Yasin 3 kali. Pada setiap satu kali membaca Yasin diniatkan untuk sebagai berikut.
- Pertama dibaca untuk memohon panjang umur (yang barakah) dan ketaatan/ketakwaan serta dapat istikamah kepada Allah SWT.
- Kedua dibaca untuk memohon dijauhkan dari segala bentuk musibah, fitnah, bala/marabahaya lahir batin.
- Ketiga dibaca untuk memohon sugih hati/kaya hati yang langsung dari Allah tidak mudah meminta-minta pada selain Allah serta ditetapkan Iman Islam sampai akhir hayat.
وقال العلامة الديربي في مجرباته (ومن خواص سورة يس -كما قال بعضهم- أن تقرأها ليلة النصف من شعبان ثلاث مرات: الأولى بنية طول العمر، والثانية بنية دفع البلاء، والثالث بنية الإستغناء عن الناس.
Artinya: Adapun pembacaan surah Yasin pada malam Nisfu Sya'ban setelah Magrib merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, konon ia adalah Syeikh Al-Buni dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk. (Syaikh Muhammad bin Darwisy, Asná al-Mathálib, 234)
Kemudian setelah selesai membaca surah Yasin disunahkan membaca doa berikut.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِي أُمَ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمَ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَتَقْتِيرَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ). إِلهِي بِالتَّجَلِي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، إِكْشِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَاغْفِرْ لِي مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahim. Allaahumma yaa dzal manni wa laa yumannu 'alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in'aam. Laa ilaaha illaa anta zhahral laajiina wajaaral mustajiiriina wa ma' manal khaa-ifiin. Allaahumma in kunta katabtanaa indaka fii ummil kitaabi asyiqiyaa'a au mahruumiina au muqtarran 'alaina fir rizqi fahumllaahumma bifadhlika syaqaawatanaa wa hirmaananaa wa iqtaara arzaaqinaa wa atsbitnaa 'indaka fii ummil kitaabi su'adaa'a marzuuqina muwaffaqiin lil khairaat. Fa- innaka qulta waqaulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa lisaani nabiyyikal mursal, yamhullaahu maa yasyaa-u wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitaab. Ilaahii bit tajallil a'zhami fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarram allatii yufraqu fiiha kullu amrin hakiimin wa yubram nas-aluka an taksyifa 'annaa minal balaa-i maa na'lamu wa maa laa na'lam, wa maa anta bihi a'larna. Innaka antal a'azzul akram. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Dzat yang mempunyai anugerah, dan Engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang mempunyai kekuasaan dan memberikan kenikmatan, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau- lah Penolong orang-orang yang memohon pertolongan, Pelindung orang-orang yang mencari perlindungan, dan Pemberi Keamanan kepada orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu dalam induk catatan sebagai orang-orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu dijauhkan dari-Mu, atau disempitkan dalam mendapat rezeki, dengan karunia-Mu, ya Allah, hapuskanlah kecelakaan kami, keterhalangan kami, kejauhan kami dari rahmat-Mu, dan kesempitan rezeki kami. Dan tetapkanlah kami di sisi-Mu dalam catatan sebagai orang-orang yang berbahagia, diberi rezeki yang luas, serta diberi petunjuk menuju kebajikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang telah diturunkan kepada rasul-Mu, sedangkan firman-Mu itu benar, Allah menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi-Nya terdapat induk kitab. Tuhan kami, dengan tajalli-Mu (penampakan sifatMu) Yang Maha Besar pada malam Nishfu Sya'ban yang mulia ini, saat setiap urusan dibedakan dan ditetapkan di dalamnya, kami memohon kepada-Mu agar Engkau palingkan kami dari segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya, Engkau Dzat Yang Paling Mulia dan Paling Pemurah. Dan, semoga Allah senantiasa memberi rahmat serta kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya.
6. Beristigfar
Mengutip keterangan Sayyid Muhammad bin Alawi pada Kitab Ithmi'nanul Qulub terkait memperbanyak baca istigfar, manfaat memperbanyak istigfar untuk mengampuni dosa dan memudahkan rezeki.
Istigfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syakban dan malam pertengahannya. Istigfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadis. Pada bulan Syakban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.
Itulah amalan-amalan yang dapat dilakukan ketika malam Nisfu Syakban. Semoga dapat bermanfaat dan memperoleh ampunan dari Allah SWT.
Simak Video "Video: Aksi Demo di Polrestabes Surabaya Ricuh, Massa Bentrok dengan Aparat"
(auh/irb)