Prabowo Kurangi Perjalanan Dinas: Ndableg, Kau Lawan Emak-Emak Itu!

Prabowo Kurangi Perjalanan Dinas: Ndableg, Kau Lawan Emak-Emak Itu!

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 10 Feb 2025 18:45 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pendapatnya tentang peran penting Muslimat NU.
Prabowo Subianto usai membuka Kongres ke-XVIII Muslimat NU di Surabaya. (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Prabowo Subianto, Presiden RI menegaskan kebijakannya tentang pengurangan perjalanan dinas, terutama perjalanan ke luar negeri sebagai bagian dari kebijakan penghematan atau efisiensi APBN dan APBD. Dia serukan itu untuk orang-orang di birokrasi yang membandel dan melawan dirinya.

"Kau boleh melawan Prabowo, tapi nanti kau lawan semua emak-emak itu," kata Prabowo di hadapan ribuan emak-emak dalam Kongres ke-XVIII yang digelar di Jatim Expo Surabaya, Senin (10/2/2025). "Mbandel! Ndablek! Nggak usah ke luar negeri. Lima tahun nggak usah ke luar negeri kalau perlu."

Dia menjelaskan tentu saja akan ada pengecualian bagi para pejabat atau aparatur sipil negara (ASN) yang memang ada tugas negara. Dia akan membolehkan mereka ke luar negeri asal dengan tujuan yang sangat jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang perlu ke luar negeri yang tugas. Tugas ke luar negeri, tugas belajar boleh. Tugas atas nama negara boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan pakai uang sendiri," tegasnya.

Prabowo juga mengaku bahwa dirinya ke luar negeri karena tugas yang mendeksak. Misalnya untuk menghadiri konferensi negara-negara yang penting bagi Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Lo, Presiden Prabowo sering ke luar negeri? Saya diundang sebagai kepala Indonesia. Kepala negara dalam konferensi penting oleh negara penting. Saya mewakili bangsa untuk mengamankan bangsa, untuk kepentingan bangsa," tegasnya.

"Cukup seminar, cukup kajian, cukup! Apa itu FGD, forum grup discussion? Mau diskusi apa lagi? Mau diskusi apa lagi? Itu entaskan kemiskinan itu absolute. Bantu rakyat, yang lapar cari makan, sekolah yang rusak perbaiki, jalan yang rusak perbaiki. Diskusi-diskusi, studi banding studi banding, mau belajar mau mengentaskan kemiskinan, studi bandingnya ke Australia, Australia salah satu 10 negara di dunia, kok belajar di Australia?," jelasnya.

"Studi banding belajar pramuka? Ada apa belajar pramuka? Nggerundel habis gitu lobi-lobi wartawan, LSM, suruh nyerang. Saya lebih takut emak-emak daripada takut mereka-mereka itu. Apalagi hari ini TNU (Tentara Nahdlatul Ulama) mendukung saya. Kenapa? Presiden nggak boleh bilang ndableg? Ndableg itu monyet-monyet, maling, itu ndableg," tandasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads