Bingungnya Agus Usir Buaya Muara dari Tambak Bandengnya yang Siap Panen

Round-Up

Bingungnya Agus Usir Buaya Muara dari Tambak Bandengnya yang Siap Panen

Suparno - detikJatim
Sabtu, 08 Feb 2025 08:00 WIB
Buaya dalam tambak bandeng milik warga di Sidoarjo.
Buaya di tambak bandeng milik Agus di Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Agus bingung bukan kepalang. Buaya muara yang sudah seminggu sering muncul dan semakin agresif di tambaknya tak mau pergi. Upaya penangkapan yang dilakukan sejumlah pihak tidak berhasil. BPBD Sidoarjo pun angkat tangan menyatakan tidak berani melakukan evakuasi.

Padahal, tambak bandeng, ikan nila, dan juga kepiting milik Agus di Dusun Tlocor, Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo itu sudah siap dipanen. Dia gantungkan pendapatannya pada hasil panen yang diharap-harapkan itu. Kini dia terancam mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

"Akibat belum berhasil menangkap buaya di kolam tambak, kami mengalami kerugian puluhan juta. Kurang lebih sekitar Rp 50 juta," kata Agus ditemui detikJatim di tambaknya, Jumat (7/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa waktu lalu Agus telah melaporkan keberadaan buaya muara itu ke Tim Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Satuan Kerja (Satker) Surabaya.

Sejumlah upaya telah dilakukan BPSPL Denpasar Satker Surabaya dibantu Lembaga Penangkaran Buaya Batu, Malang. Tapi buaya yang sudah sepekan berada di dalam tambak Milik Agus itu belum juga berhasil ditangkap.

ADVERTISEMENT

Terakhir, BPSPL Denpasa Satker Surabaya bersama Lembaga Penangkaran Buaya Batu, Malang menerapkan metode tongkat dan tali laso untuk menangkap buaya itu. Upaya ini juga belum membuahkan hasil karena buaya itu terus menyelam dan sulit dijangkau.

"Ini kami belum berpengalaman, makanya dibantu tim dari penangkaran dari Batu Malang. Rencana akan kordinasi dengan 112 Sidoarjo, BKSDA, dan minta bantuan KBS Surabaya," ujar Koordinator Satker Surabaya BPSPL Denpasar, Suwardi.

Agus semakin cemas karena keberadaan buaya itu sangat berpengaruh pada aktivitas usaha tambak miliknya. Kepiting dan ikan di tambaknya terancam gagal panen karena buaya itu tak kunjung bisa ditangkap.

"Saat ini banyak kepiting yang mati. Yang seharusnya dipanen tapi tidak berani untuk memanen kepiting itu," jelas Agus. "Kami berharap instansi yang berwenang memberikan solusi untuk mengevakuasi buaya di kolam tambak kami ini."

Agus menyampaikan bahwa buaya itu terlihat di kolamnya sejak sepekan yang lalu. Dirinya merasa kaget pada pagi hari saat hendak mengambil jaring kepiting, tiba-tiba binatang melata menakutkan itu muncul di depannya.

"Kemudian kami meminta bantuan ke BPSL dan BPBD Sidoarjo untuk mengevakuasi buaya itu. Namun hingga saat ini buaya belum bisa ditangkap, alasan dari BPSL belum memiliki peralatan yang lengkap. Kalau dari pihak BPBD Sidoarjo hanya memberikan jawaban singkat, 'tidak berani,'" kata Agus.

Kepala BPBD Sidoarjo, Mustain Baladan saat dikonfirmasi detikJatim mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan dari pemilik Tambak. Tapi sama halnya dengan jawaban BPBD kepada Agus, saat detikJatim menanyakan upaya yang bersangkutan menjawab tidak berani.

"Tidak berani," kata Mustain melalui telepon selulernya.




(dpe/iwd)


Hide Ads