Rochmat Tri Hartanto atau Antok, pembunuh dan pemutilasi Uswatun Khasanah, terbukti mengidap psikopat. Hasil tes psikologi pada tersangka menunjukkan bahwa Antok mengidap psikopat narsistik disorder.
Diketahui, Psikopat narsistik disorder mencakup dua permasalahan kepribadian, yaitu narsistik personality disorder dan gangguan kepribadian psikopat.
Namun, gangguan kepribadian ini sulit dideteksi karena penderita memiliki sifat manipulatif dan cenderung tidak mau mengakui kesalahannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepribadian psikopat sifatnya silent, tidak terlihat. Di luar hubungannya terlihat dramatisir dan tidak terlihat manipulatif. Bisa baik sekali, tidak terlihat kalau dia pemarah dan tegaan. Dia sangat mampu manipulatif bahwa dia tidak seperti itu. Cenderung paranoid. Di sisi lain, dia adalah orang yang menentang, melawan, tidak puas, sangat curiga. Tapi orang tidak bisa tahu," kata Praktisi psikolog klinis dan forensik Surabaya, Riza Wahyuni SPsi MSi kepada detikJatim, Selasa (4/2/2025).
Pada kasus ini, orang-orang cenderung menganggap pengidap kepribadian tersebut normal, sehingga sulit untuk mendeteksi dan menghindarinya.
"Orang melihatnya seperti orang normal. Seperti KDRT, orang nggak percaya kalau suami lakukan KDRT ke istri, karena si suami kalau di depan orang baik, religius, pemurah, suka bagi-bagi. Tapi orang tidak tahu di balik itu ketika dia melakukan kekerasan ke istri sampai babak belur bahkan sampai meninggal dunia," jelas Riza.
Riza menjelaskan, kepribadian ini dapat muncul ketika seseorang memiliki masalah mental yang sudah mengganggu kehidupan. Ciri-cirinya termasuk narsis, mencari perhatian atau kekaguman orang lain, merasa diistimewakan, sulit menerima kritikan, mudah tersinggung, marah, dan manipulatif.
"Kalau sudah merasa berlebihan mengganggu hubungan dengan orang lain, artinya punya problem, datanglah ke psikolog dan psikiater, nggak usah malu, karena akan menyimpan rahasia. Nggak perlu malu, kalau pada kondisi tertentu sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan ada anak mengacungkan pisau ke orang tuanya," urainya.
Sementara itu, kepribadian psikopat sedikit lebih sulit dideteksi karena penderita tidak mengakui kesalahan dan cenderung memiliki sifat yang diam (silent).
"Apakah di sekitar kita banyak? Iya. Tapi kita tidak mampu mendeteksi, itu akan terlihat ketika ada hubungan lebih akrab, sifatnya hubungan emosional seperti pacaran, di situ baru terlihat perilaku agresif, marah, selalu menyalahkan korban. Kalau di dalam KDRT, manipulatif nggak boleh salah sampai melakukan tindakan kekerasan. Kalau sudah seperti ini berarti gejala," pungkasnya.
Sebelumnya, pembunuh dan pemutilasi mayat dalam koper Uswatun Khasanah, Rochmat Tri Hartanto alias Antok dinyatakan mengidap gangguan kejiwaan psikopat narsistik disorder. Hal ini berdasarkan hasil tes psikologi yang dilakukan oleh psikolog forensik. Gangguan ini membuatnya tidak memiliki rasa iba dan bersikap antisosial.
"Kemudian, kita juga melakukan serangkaian tes psikologi terhadap pelaku lalu didapati hasil dari tes psikologi ini oleh psikolog forensik antara lain termasuk dalam golongan psikopat narsistik disorder," ujar Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman, Senin (3/2/2025).
"Yang jelas psikopat ini (Antok), karena pada saat melakukan (mutilasi) dia antisosial, yang bersangkutan tidak punya perasaan yang iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan dan sebagainya. Intinya, emosinya meledak-ledak dan keibaannya kurang," tutur Farman.
(esw/hil)