Terungkap! Antok Pemutilasi Uswatun Idap Psikopat, Ini 5 Fakta Barunya

Terungkap! Antok Pemutilasi Uswatun Idap Psikopat, Ini 5 Fakta Barunya

Hilda Rinanda - detikJatim
Selasa, 04 Feb 2025 10:15 WIB
Penampakan Antok, membawa koper merah berisi potongan tubuh Uswatun keluar kamar hotel di Kota Kediri
Penampakan Antok, membawa koper merah berisi potongan tubuh Uswatun keluar kamar hotel di Kota Kediri/Foto: Dok. Istimewa
Surabaya -

Kasus pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah yang dilakukan oleh Rochmat Tri Hartanto alias Antok terus mengungkap fakta-fakta baru. Polisi telah melakukan serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan terhadap pelaku, termasuk pemeriksaan kejiwaan.

Hasilnya, Antok terbukti mengidap psikopat narsistik disorder.

Selain itu, ditemukan bahwa pelaku sempat menyimpan potongan tubuh korban di sebuah rumah kosong di Tulungagung sebelum akhirnya membuangnya di beberapa lokasi berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sejumlah fakta terbaru terkait kasus ini:

1. Antok Terbukti Idap Psikopat Narsistik Disorder

Berdasarkan hasil tes psikologi yang dilakukan oleh psikolog forensik, Antok dinyatakan mengidap gangguan kejiwaan psikopat narsistik disorder. Gangguan ini membuatnya tidak memiliki rasa iba dan bersikap antisosial.

"Kemudian, kita juga melakukan serangkaian tes psikologi terhadap pelaku lalu didapati hasil dari tes psikologi ini oleh psikolog forensik antara lain termasuk dalam golongan psikopat narsistik disorder," ujar Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman, Senin (3/2/2025).

ADVERTISEMENT

2. Uswatun Dimutilasi dengan Pisau Buah

Hasil pemeriksaan tim forensik menunjukkan bahwa tubuh korban dimutilasi menggunakan pisau kecil, kemungkinan besar pisau buah yang sudah diamankan sebagai barang bukti.

"Bahwa memang potongan pada tubuh korban ini sayatannya kecil-kecil, sehingga diperkirakan menggunakan pisau yang kecil sejenis barang bukti yang kami sita," jelas Farman.

3. Potongan Jasad Sempat Menginap di Rumah Kosong Tulungagung

Setelah membunuh korban di Hotel Adi Surya, Kediri, Antok membawa jasad Uswatun ke rumah kosong milik neneknya di Tulungagung. Di rumah itu, potongan tubuh korban disimpan sementara sebelum akhirnya dibuang ke berbagai lokasi.

"Bahwa mayat sempat menginap di rumah kosong Tulungagung. Kemudian, baru tanggal 21 Januari, pembuangan tahap pertama," ungkap Kombes Farman.

4. Kepala Korban Sempat Terpental Saat Hendak Dibuang

Saat hendak membuang kepala korban di bawah jembatan Desa Slawe, Trenggalek, kepala tersebut justru terpental kembali ke dalam mobil. Karena saat itu ada pemotor di belakangnya, pelaku mengurungkan niatnya dan membawa kembali kepala korban sebelum akhirnya dibuang keesokan harinya.

"Pembuangan tahap kedua, tanggal 22 Januari, terhadap kepala yang terpental kembali. Karena pada saat membuang dan mental balik ke mobil. Karena pada waktu itu, di belakang mobil tersangka ada pemotor (warga setempat), khawatir dicurigai. Akhirnya urung, jadi kepala sempat dibawa yang bersangkutan untuk dibawa kembali," kata Kombes Farman.

5. Polisi Masih Melakukan Pendalaman Kasus

Hingga kini, polisi masih terus mendalami kasus ini, termasuk kemungkinan adanya faktor lain yang melatarbelakangi tindakan sadis pelaku.

"Yang jelas psikopat ini (Antok), karena pada saat melakukan (mutilasi) dia antisosial, yang bersangkutan tidak punya perasaan yang iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan dan sebagainya. Intinya, emosinya meledak-ledak dan keibaannya kurang," tutur Kombes Farman.

Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Polisi akan menghadirkan psikolog forensik untuk menjelaskan lebih rinci kondisi kejiwaan pelaku.




(irb/hil)


Hide Ads