Yacht Pasutri Australia Kandas di Gili Iyang Sumenep gegara Air Laut Surut

Yacht Pasutri Australia Kandas di Gili Iyang Sumenep gegara Air Laut Surut

Ahmad Rahman - detikJatim
Jumat, 31 Jan 2025 16:45 WIB
Yacht milik pasutri Australia yang kandas di perairan Gili Iyang, Sumenep.
Yacht milik pasutri Australia yang kandas di perairan Gili Iyang, Sumenep. (Foto: Istimewa)
Sumenep -

Yacht yang ditumpangi pasangan suami istri asal Australia, Watt Peter John (63) dan istrinya Delves Catherine Winifred (61) kandas di pesisir Pulau Gili Iyang, Sumenep. Hingga saat ini kapal itu belum bisa dievakuasi.

Warga Gili Iyang bernama Hariyanto, yang menampung John dan istrinya Catherine di rumahnya, menyebutkan bahwa kondisi kapal pesiar kecil milik pasutri itu belum bisa dievakuasi karena laut sedang surut.

Saat posisi kapal Yacht itu sudah berada di tepi pantai Bancamara, posisinya miring karena konsisi air laut surut. Yacht itu pun tidak bisa mengapung sehingga harus menunggu air pasang agar bisa ditarik ke tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Posisi kapalnya sekarang miring di atas batu dan sulit ditarik ke laut lagi karena berat," ujarnya. "Kalau mau ditarik butuh tenaga banyak dan harus nunggu air pasang biar bisa mengapung baru bisa diarahkan ke laut," kata Hariyanto.

Dia sebutkan juga bahwa pasutri bule itu saat ini tinggal di rumahnya di Desa Bancamara Gili Iyang. Mereka diperlakukan seperti tamu, diberi makan dan tempat istirahat seadanya, sebagaimana umumnya warga di desa.

ADVERTISEMENT

Hariyanto menceritakan bagaimana kronologi warga melihat yacht asal Australia itu. Peristiwa itu tejadi Rabu (29/01) siang setelah warga melihat ada kapal yang melepaskan tembakan suar tanda permintaan bantuan ke udara hingga 5 kali.

"Saya melihat ada orang melepaskan tanda peringatan ke udara sampai empat kali, kemudian saya ngajak teman-teman untuk mendekat mau menolong," ujar Hariyanto, Jumat (31/01/2025).

Sejumlah warga berupaya mendekatinya kapal dengan perahu. Tapi karena cuaca buruk, yakni angin kencang disertai gelombang tinggi, warga gagal mendekati yacht yang masih di tengah laut dan telah melabuhkan jangkar.

Menjelang Magrib, warga sudah ramai di tepi pantai Bancamara. Kedua bule yang ada di atas kapal Yacht itu melompat turun dengan pelampung untuk mencari pertolongan tetapi karena tidak ada yang bisa berbahasa inggris warga memanggil Hariyanto.

"Saat sudah menjelang Magrib warga ramai ada yang menghubungi saya katanya bulenya turun berenang tetapi warga tidak ngerti bahasanya, akhirnya saya ke situ," kata Hariyanto yang mengaku pernah hidup di Bali sehingga bisa bisa Bahasa Inggris.

Dua bule itu akhirnya menyatakan bahwa mereka memang meminta pertolongan. Hariyanto pun mengajak mereka ke rumah karena kondisinya kedinginan dan kecapaian. Setelah sampai di rumahnya, bule itu diberi baju ganti, diberi makan, dan tempat istirahat.

"Mereka saya tawari makan. Apakah mau makanan seperti ini, cuma nasi dan ikan? Ternyata mereka mau," katanya.




(dpe/fat)


Hide Ads