Sejumlah perguruan silat di Trenggalek menggelar deklarasi damai pascainsiden penyerangan kantor Polsek Watulimo. Mereka berkomitmen menjaga kondisi keamanan dan kerukunan.
Deklarasi damai digelar di Rupatama Polres Trenggalek disaksikan langsung oleh Kapolres AKBP Indra Ranudikarta, Bupati Mochamad Nur Arifin, serta sejumlah pejabat lain.
"Hari ini kami gelar silaturahmi dengan perwakilan perguruan silat sekaligus deklarasi damai untuk kondusifitas wilayah Trenggalek," kata AKBP Indra, Kamis (30/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dialog itu seluruh perguruan sepakat untuk menjaga kerukunan dan kedamaian. Mereka juga tidak ingin aksi anarkis yang terjadi di Polsek Watulimo kembali terulang.
"Kami samakan persepsi, bahwa ketentraman ini adalah tugas kita bersama. Kita juga sepakat kejadian di Watulimo kemarin tidak bisa ditoleransi dan harus diproses hukum," ujarnya.
Indra berharap deklarasi damai di tingkat pimpinan ini akan diikuti oleh seluruh komponen anggota perguruan silat yang ada di Trenggalek. Masing-masing organisasi diharapkan berperan aktif menata anggotanya agar tidak melakukan tindakan pelanggaran hukum.
"Karena sejatinya masing-masing organisasi silat memiliki ajaran yang baik dan budi luhur. Tidak ada yang mengajarkan melakukan aksi anarkis. Untuk itu mari saling jaga marwah perguruan masing-masing," jelas Indra.
Di sisi lain, anggota silat yang ada di tingkat bawah diimbau tidak melakukan aksi provokasi yang bisa memicu terjadinya kericuhan antaranggota perguruan silat.
"Demikian halnya kalau ada provokasi jangan mudah tersulut. Nggak ada untungnya berseteru dengan sesama anak bangsa," ujarnya.
Sebelumnya, ratusan anggota salah satu perguruan silat melakukan aksi perusakan kantor Polsek Watulimo. Sejumlah kaca dan genting kantor polsek pecah. Aksi pelemparan batu juga mengakibatkan 3 anggota polisi terluka.
Akibat aksi itu sejumlah anggota perguruan silat ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jatim.
(dpe/iwd)