Rombongan outing class 257 siswa dan 16 guru SMPN 7 Kota Mojokerto ternyata sudah diperingatkan agar tidak bermain di Pantai Drini. Namun, 13 siswa keluar dari rombongan untuk bermain di pantai tersebut sehingga terseret ombak.
Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro menjelaskan Pantai Drini di Desa Banjarejo, Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta menjadi titik refreshment dari tujuan pertama outing class SMPN 7 Kota Mojokerto.
Tiba di pantai ini pada Selasa (28/1) sekitar pukul 04.00 WIB, rombongan 257 siswa diarahkan untuk mandi, salat subuh, dan sarapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah saya konfirmasi ke pengelola wisata, di sana memang sudah ada imbauan karena Pantai Drini laut selatan, cenderung konturnya palung. Jadi, kelihatan datar, tapi 50 meter ke depan langsung curam," jelasnya saat jumpa pers di kantor Pemkot Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Kamis (30/1/2025).
Tidak hanya itu, kata Ali, para guru yang mendampingi peserta outing class juga berusaha menghalau para siswa agar tidak bermain di Pantai Drini. Namun pagi itu ada 13 siswa yang keluar dari rombongan.
"Namanya siswa usia belasan, ketika ketemu air, tentu inginnya bermain. Hanya 13 siswa yang keluar dari rombongan, 13 siswa bermain, ternyata gelombang laut selatan saat itu tidak bersahabat. Akhirnya terjadi laka laut," ungkapnya.
Baca juga: Apa Itu RIP Current? Ini Bahayanya |
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo menuturkan, tujuan utama outing class SMPN 7 adalah ke Batik Jawon, Bantul, Yogyakarta. Namun, rombongan menghabiskan pagi hari di Pantai Drini untuk mandi, salat subuh, dan sarapan.
"Saya tidak tahu persis kejadiannya. Cuman setelah sampai sana jam 4, salat subuh dan mandi. Setelah salat jam 6 makan di resto lokal, lokasinya di area parkir Pantai Drini," tandasnya.
Informasi yang digali detikJatim, jadwal outing class SMPN 7 Kota Mojokerto cukup padat. Mulai dari mandi, salat subuh dan sarapan di Pantai Drini pukul 04.00-09.00 WIB, Heha Sky View pukul 10.30-12.00 WIB, makan siang 12.30-13.30 WIB.
Kemudian membatik di Batik Jawon 14.00-16.00 WIB, pusat oleh-oleh 16.30-17.30 WIB, makan malam pukul 18.00-19.00 WIB, jalan-jalan di Malioboro 19.30-21.30 WIB, lalu perjalanan pulang.
Outing class SMPN 7 Kota Mojokerto diikuti 257 siswa kelas 7 dan 8. Mereka diberangkatkan dengan 5 bus dan didampingi 16 guru pada Senin (27/1) malam. Outing class itu untuk meningkatkan wawasan para siswa.
Rombongan outing class tiba di Pantai Drini di Desa Banjarejo, Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta pada Selasa (28/1) sekitar pukul 04.00 WIB. Tragedi terjadi saat para siswa dijadwalkan sarapan di rumah makan di area pantai tersebut.
Pagi itu sekitar pukul 07.00 WIB, 13 siswa terseret ombak saat bermain di Pantai Drini. Dari jumlah itu, 9 siswa berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai, 3 siswa ditemukan tewas, 1 siswa hilang. Siswa yang hilang yakni Rifki Yudha Pratama (13) ditemukan pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB dalam kondisi tewas.
Sembilan korban selamat dirawat di 2 rumah sakit. Yaitu 7 siswa sempat dirawat di RSUD Saptosari, Gunungkidul. Ketujuh siswa itu telah dipulangkan Selasa (28/1) bersama rombongan 5 bus SMPN 7. Iring-iringan bus outing class itu tiba pada Selasa (28/1) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Sementara, ada 2 siswa yang dirujuk ke RSUP dr Sardjito, Yogyakarta karena terlalu banyak menelan air laut sehingga mengalami iritasi lambung. Keduanya adalah Ariona Reza (13) kelas 7E dan Ahmad Muzaki (13) kelas 7C.
Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro menyatakan kondisi keduanya sudah semakin baik. Menurut Ali, Ariona hari ini sudah diizinkan pulang oleh dokter yang menangani. Sedangkan Muzaki sempat dirawat di ruangan ICU dan dipasang ventilator karena paru-parunya kemasukan air laut dalam jumlah banyak.
"Laporan yang kami terima dari dokter, kondisi terakhir sudah mendekati 100%. Hari ini sudah mulai dilepas ventilatornya. Insyaallah tidak lama lagi akan bisa dipulangkan," jelasnya.
Ali memastikan, biaya pengobatan kedua siswa ditanggung Pemkot Mojokerto sepenuhnya. "Terkait pembiayaan, pendampingan, menjadi tanggung jawab dan beban Pemkot Mojokerto," tandasnya.
(dpe/iwd)