.webp)
Pesawat penumpang American Airlines memuat 60 penumpang dan 4 awak hancur menjadi kepingan-kepingan usai ditabrak helikopter militer Black Hawk. Operasi pencarian korban masih dilakukan.
Kecelakaan maut menjadi bencana terbesar transportasi udara AS setelah beberapa dekade sejak Pesawat Air Florida menabrak Jembatan 14th Street penghubung Arlington, Virginia, dan Washington, DC pada 1982.
Dilansir dari CNN, Kamis (30/1/2025) 2 sumber penegak hukum dan satu sumber yang mengetahui situasi itu mengonfirmasi tidak ada korban selamat yang ditemukan hingga saat ini dari peristiwa yang terjadi pada Rabu (29/1/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka mengatakan bahwa pesawat penumpang yang jatuh ke Sungai Potomac, Washington, DC usai tabrakan dengan Black Hawk telah hancur menjadi kepingan-kepingan.
"Penerbangan American Eagle 5342 dalam perjalanan dari Wichita, Kansas (ICT), ke Washington, D.C. (DCA) terlibat dalam kecelakaan di DCA," kata American Airlines dalam pernyataan tertulis.
 Sikorsky S-70 Black Hawk. (Foto: Dok. Lockheed Martin) |
"Ada 60 penumpang dan empat awak di dalam pesawat itu," imbuhnya dilansir detikNews dari AFP, Kamis (30/1/2025).
Seorang pejabat Angkatan Darat AS mengatakan Black Hawk yang terlibat kecelakaan itu membawa 3 orang tentara sebagai awaknya. Kondisi mereka saat ini tidak diketahui.
Washington Post mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa polisi telah mulai menarik sejumlah mayat dari Sungai Potomac, tempat jatuhnya kepingan pesawat.
Donald Trump, Presiden AS telah mengetahui situasi akibat kecelakaan tragis ini.
"Telah diberitahu tentang situasi ini dan tragisnya tampaknya sebuah helikopter militer bertabrakan dengan sebuah jet regional," kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt di Fox News, dilansir kantor berita AFP, Kamis (30/1/2025).
Artikel ini sudah tayang di detikNews. Simak selengkapnya di sini.
(dpe/fat)
