Senyum Warga Saat Terima Bantuan Gerakan Banyuwangi Berbagi dari Ipuk

Senyum Warga Saat Terima Bantuan Gerakan Banyuwangi Berbagi dari Ipuk

Eka Rimawati - detikJatim
Sabtu, 25 Jan 2025 14:15 WIB
Bupati Ipuk menyerahkan bantuan Gerakan Banyuwangi Berbagi ke warga.
Bupati Ipuk menyerahkan bantuan Gerakan Banyuwangi Berbagi ke warga. Foto: Istimewa
Banyuwangi -

Muanin tersenyum bahagia. Lelaki renta kelahiran 1936 itu tak menyangka kediamannya dikunjungi Bupati Ipuk Fiestiandani beserta rombongan. Rumahnya yang terpencil di tengah perkebunan karet Lingkungan Sumber Pakem, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro itu, tak menjadi penghalang Bupati Ipuk untuk datang.

"Terima kasih, Bu," ucap lelaki penyadap karet tersebut kepada Ipuk yang menyerahkan bantuan Gerakan Banyuwangi Berbagi, Sabtu (25/1/2025).

Ipuk datang bersama rombongan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Banyuwangi. Di antaranya, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Mafruchatin Nikmah, Wakil Kepala Polresta Banyuwangi, perwakilan Kodim 0825/Banyuwangi, dan Lanal Banyuwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wajah penuh kegembiraan tersebut tak hanya dirasakan Mbah Muanin. Tapi, tak kurang dari 18 ribu warga pra-sejahtera se-Kabupaten Banyuwangi, yang masuk dalam database UGD Kemiskinan Banyuwangi.

Mereka mendapatkan bantuan sembako dan sumber protein. Bantuan tersebut berasal dari ASN, kepolisian, TNI, DPRD Banyuwangi, BUMN, BUMD, organisasi profesi, hingga para pelaku usaha.

ADVERTISEMENT

"Gerakan berbagi dan bersedekah seperti ini sejatinya sudah dilakukan semua pihak. Namun, saat ini, kami orkestrasi agar lebih tepat sasaran dan merata," ungkap Ipuk.

Gerakan Banyuwangi Berbagi, imbuh Ipuk, dipandu lewat aplikasi Smart Kampung. Di dalamnya telah terdata berbasis nama dan alamat (by name by addres). Para donatur mendapatkan data warga pra sejahtera secara langsung dan menyerahkan ke kantor kecamatan terdekat atau menyalurkannya secara langsung.

"Kalau biasanya hanya dibagikan ke tetangga terdekat, dengan ini bisa tersalurkan hingga ke pelosok yang mungkin selama ini tidak tersentuh bantuan," tegasnya.

Aksi solidaritas yang telah menjadi tradisi tersebut menjadi alternatif bagi penanganan kemiskinan. Di tengah keterbatasan fiskal yang dimiliki pemerintah daerah, gotong royong menjadi solusi.

"Lebih-lebih di awal tahun seperti ini. Program bantuan dari pemerintah kebanyakan belum turun. Ini sangat membantu," terang Ipuk.

Saat ini, tingkat kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi mencapai titik terendah dalam sejarahnya. Menurut data BPS pada 2024, tercatat 6,54 persen. Turun drastis dari tahun sebelumnya yang masih 7,34 persen.

"Walaupun demikian, kita tidak boleh berpuas diri. Kami akan terus menekan sekecil mungkin angka kemiskinan ini. Terutama pada tingkat kemiskinan ekstrem," papar Ipuk.

Perlu diketahui, program penanganan kemiskinan di Banyuwangi tidak hanya bersifat kuratif. Namun, juga dilakukan program terstruktur dari hulu hingga hilir. Mulai dari peningkatan SDM, penyiapan lapangan pekerjaan hingga perbaikan infrastruktur.

"Semua sudah tertuang di RPJMD Banyuwangi. Dengan perencanaan yang baik, dan ditopang gotong royong seluruh komponen masyarakat, saya yakin penanganan kemiskinan ini akan tuntas," pungkas Ipuk.




(erm/irb)


Hide Ads