Rektor Unair Sebut Lembaga AILG Solusi untuk Masalah Korupsi di Pemda

Rektor Unair Sebut Lembaga AILG Solusi untuk Masalah Korupsi di Pemda

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 25 Jan 2025 11:15 WIB
Rektor Unair Prof M Nasih.
Rektor Unair Prof M Nasih. Foto: Dok. Esti Widiyana/detikJatim
Surabaya -

Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof M Nasih menyebut Indonesia memiliki cukup banyak permasalahan, salah satunya korupsi di pemerintah daerah (Pemda). Unair memiliki solusi melalui lembaga Airlangga Institute for Learning and Growth (AILG).

Di samping memberikan layanan, konsultasi, riset, dan lain-lain, lembaga AILG juga mengadakan berbagai macam survei dan riset secara mandiri. Diharapkan, nantinya dapat mendukung dan mempercepat penanganan berbagai macam persoalan yang ada.

"Indonesia masih punya cukup banyak persoalan yang harus segera diatasi, mulai dari soal kemiskinan, kesejahteraan, kesehatan, termasuk salah satunya soal korupsi. Universitas hadir memberikan solusi persoalan itu melalui lembaga (AILG)," kata Prof Nasih saat ditemui detikJatim di ASEEC Tower, Jumat (24/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Nasi menyebut AILG telah bekerja sama dengan KPK. Di mana, hasilnya menunjukkan korupsi masih menjadi persoalan luar biasa. Gratifikasi masih menjadi sangat biasa dengan berbagai macam alasan dan tujuan.

"Sembilan dari 10 orang, khususnya yang terlibat di instansi publik itu pernah memberi minimal sekali, yang sebagian besar tujuannya memperlancar pekerjaan, 52 koma sekian persen gratifikasinya untuk kepentingan pekerjaan. Bisa kenaikan pangkat, mendapatkan proyek, dan macam-macam. Ini menurut saya patut diidentifikasi lebih lanjut," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sama halnya dengan di pemerintahan daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Ia menilai pemerintah daerah rentan terhadap kasus korupsi.

"Demikian juga hasil-hasil pemerintah daerah, provinsi, ini masih sangat-sangat mencengangkan, di mana masih sangat banyak pemprov, maupun kabupaten, kota yang rentan terhadap korupsi. Artinya, kalau ngomong warna agak-agak merah, bukan hijau. Hijau terhadap korupsi masih sangat sedikit untuk wilayah kabupaten dan kota," jelasnya.

"Ini persoalan kita semua juga. Oleh karena itu, kita akan lakukan banyak survei dan rilis yang diperlukan. Bagian dari warning ke masyarakat, bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja, salah satunya berkaitan dengan masalah korupsi," pugkasnya.




(irb/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads