Demo ASN Dikti: Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri!

Kabar Nasional

Demo ASN Dikti: Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri!

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 20 Jan 2025 13:39 WIB
Ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggelar aksi damai di depan kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1/2025). ANTARA/Sean Filo Muhamad
Ratusan ASN Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) demo di kantornya. (Foto: Antara/Sean Filo Muhamad)
Surabaya -

Ratusan ASN dan pegawai Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) unjuk rasa di depan kantornya di Jakarta, Senin pagi. Mereka membawa spanduk yang menyentil Menteri Dikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Dilansir dari detikNews mengutip Antara, Senin (20/1/2025) massa aksi itu menyanyikan sejumlah lagu kebangsaan, seperti Indonesia Raya dan Bagimu Negeri. Mereka juga sempat meneriakkan sejumlah yel-yel.

Bukan cuma itu, mereka juga membawa spanduk bertulisan 'institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!'. Selain itu, spanduk lainnya berbunyi 'kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga, #lawan #menterizalim #paguyubanPegawaiDikti'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan ASN dan pegawai itu membentangkan spanduk dan sejumlah karangan bunga demi menuntut keadilan bagi salah satu pegawai yang diberhentikan secara mendadak. Pegawai itu bernama Neni Herlina. Massa aksi menduga Neni diberhentikan hanya karena adanya kesalahpahaman.

"Mungkin ada kesalahpahaman di dalam pelaksanaan tugas dan itu menjadi fitnah atau suuzon bahwa Ibu Neni menerima sesuatu, padahal dia tidak melakukannya," kata Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Suwitno menyampaikan ada perlakuan tidak adil yang sebelumnya dianggap dibebankan kepada pegawai lain yang enggan disebutkan namanya. Adapun aksi yang diikuti sekitar 235 pegawai ini ditujukan untuk menyampaikan kepada masyarakat dan Presiden RI Prabowo Subianto terkait apa yang terjadi.

"Kami lebih kepada menyampaikan saja, terutama adalah kepada pejabat atau kepada Bapak Presiden yang sebenarnya mengangkat dan menunjuk beliau (Satryo Soemantri Brodjonegoro) sebagai Menteri," ujarnya.

Sementara itu, secara terpisah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdiktisaintek Togar M Simatupang mengatakan hal ini merupakan dinamika interaksi yang biasa terjadi dalam sebuah pemekaran organisasi.

Ia juga menegaskan pihaknya terbuka untuk melakukan berbagai upaya persuasif, seperti melakukan dialog.

"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," ucapnya.

Terkait pemberhentian pegawai, Togar juga menyebutkan hal tersebut tidak dilakukan secara mendadak.

"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," ujar Togar.

Artikel ini sudah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads