Ratusan warga Kecamatan Yosowilangun, Lumajang demo di tambak udang milik PT Bumi Subur. Demo sempat diwarnai saling dorong.
Aksi saling dorong ini karena massa memaksa hendak masuk ke area tambak udang di desa setempat. Namun sempat dihalangi aparat yang mengamankan jalannya demo.
Meski sempat ada ketegangan dan saling dorong, namun pada akhirnya perwakilan massa diizinkan masuk tambak dan melakukan mediasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam mediasi itu, warga menuntut manajemen tambak udang melakukan revitalisasi sungai. Sebab selama ini sungai mengalami penyempitan karena adanya tambak.
Dari penyempitan ini lah kemudian kerap menyebabkan banjir di empat desa yakni Desa Darungan, Kraton, Wotgalih dan Jatimulyo yang merugikan petani.
Selain itu, massa juga meminta perbaikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dibuang ke muara. Hal ini juga dinilai merugikan nelayan di Desa Wotgalih.
" Kami menuntut kepada perusahaan agar merevitalisasi sungai serta perbaikan IPAL sehingga tidak merugikan petani dan nelayan," ujar Korlap Aksi Ali Ridho, Senin (30/12/2024).
Suasana mediasi antara kedua belah pihak sempat diwarnai adu mulut. Meski demikian, pihak manajer tambak udang berjanji akan mengabulkan tuntutan warga.
"Apa yang menjadi tuntutan warga, kami akan melakukan pelebaran sungai serta IPAL tambak udang akan kami sempurnakan sehingga kualitas air lebih baik " ujar Manajer PT Bumi Subur Edi Purwoko.
Usai aksinya mendapatkan respon dari Manajer tambak udang, ratusan warga akhirnya membubarkan diri dengan tertib di bawah kawalan aparat.
(abq/iwd)