PBNU menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Gaza dan Israel. Gencatan senjata ini jadi awal yang baik untuk perdamaian dunia.
"Alhamdulillah, ini awal yang baik mudah-mudahan ke depan bisa lebih bagus lagi," kata Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Surabaya, Jumat (17/1/2025).
Senada, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menambahkan, pihaknya mendukung penuh upaya gencatan senjata untuk menciptakan kedamaian dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu Nahdlatul Ulama (NU) menyambut baik adanya upaya untuk menghentikan perang. Mudah-mudahan ini menjadi sesuatu yang ke depannya bisa kita pelihara terus keamanan di sana, ini demi kemanusiaan," ungkapnya.
Gus Ipul berpesan kepada semua pihak untuk turut menjaga suasana perdamaian dunia agar tidak menimbulkan perpecahan yang bisa menjadi tragedi kemanusiaan.
"Jadi kita menyambut baik dan ikut bersyukur. Mari kita ikut turut menciptakan suasana kedamaian di dunia," tandasnya.
Dilansir AFP, Rabu (15/1), Qatar selaku mediator mengumumkan gencatan senjata yang dimulai pada hari Minggu (19/1) bersamaan dengan pertukaran sandera dan tahanan. Pada tahap awal gencatan senjata, seperti disepakati Israel dan Hamas, baru 33 orang sandera yang akan dibebaskan.
Sementara itu, dilansir BBC, Kamis (16/1/2025), Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan, kesepakatan gencatan senjata, yang disebutnya meringankan 'penderitaan luar biasa yang disebabkan oleh konflik', adalah prioritas pertama. Guterres mengatakan PBB siap untuk meningkatkan pengiriman bantuan kepada Palestina.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Biden menyebutkan gencatan senjata itu berlaku secara penuh dan menyeluruh, mulai penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas.
(faa/hil)