Sebanyak ribuan warga dari berbagai daerah menghadiri Aksi Damai Orasi yang digelar di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Aksi ini untuk memperingati satu tahun genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.
Koordinator aksi, Ja'far menyebut, ada sekitar 1.500 warga yang ikut dalam aksi ini. Mereka terlebih dahulu berkumpul di Balai Kota Surabaya, lalu berjalan ke Grahadi.
"Kami mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai kemerdekaan negaranya dan mengutuk keras apa yang terjadi Genosida di Gaza, Lebanon dan tepi barat di mana zionis Israel sewenang-wenang melakukan genosida dan teror kepada masyarakat," ucap Ja'far kepada detikJatim, Minggu (6/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap apa yang terjadi di Palestina.
"Setelah ini akan longmarch ke Balai Kota sedikit saja, kemudian melakukan orasi dan sebagainya hanya di pusat ini saja," ucap Ja'far.
Kegiatan orasi ini digerakkan oleh Komite Umat Islam Anti Amerika dan Israel yang biasa dikenal dengan Kumail. Organisasi ini sudah terafiliasi dengan barisan aliansi asistensi Al-Aqsa.
Ja'far juga mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk orasi serta peringatan Genosida yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap Palestina dan juga wilayah sekitarnya.
"Kami mengapresiasi peran Indonesia dalam mewujudkan Kemerdekaan bangsa Palestina yang selalu disuarakan di forum-forum internasional. Mengingatkan kepada masyarakat dan media saat ini kita harus mendukung, pada 7 Oktober tepat 1 tahun genosida yang dilakukan oleh Israel," ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Ja'far berharap, pemerintah ikut serta dalam membantu mewujudkan Kemerdekaan Palestina. Ini sesuai dengan isi pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
"Kami memiliki harapan kepada pemerintah Indonesia sesuai dengan pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan," jelasnya.
Ia juga menegaskan, masyarakat Indonesia mengutuk dan mengecam, serta melakukan pemboikotan produk-produk yang terafiliasi Israel.
"Harapannya kita minimal mengecam dan mengutuk lalu melakukan boikot dengan produk-produk yang terafiliasi Israel karena ini akan berdampak pada perekonomian mereka," tegasnya.
(irb/hil)