Pj Gubernur Beberkan Kondisi Terkini Penyebaran PMK di Jatim

Pj Gubernur Beberkan Kondisi Terkini Penyebaran PMK di Jatim

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 15 Jan 2025 04:00 WIB
PJ Gubernur Jatim Adhy Karyono.
PJ Gubernur Jatim Adhy Karyono. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memberikan data termutakhir terkait penanganan penyakit mulut dan kukut (PMK) di Jatim. Adhy menyebut ada lebih dari 11 ribu kasus aktif PMK di Jatim saat ini.

"PMK mulai ditangani secara optimal, kalau dilihat dari data ada 11.317 per tanggal kemarin yang terjangkit. Tapi 70% proses pengobatan, 22 persennya berhasil sembuh, ada 2,5% mati, dan sisanya dipotong paksa," kata Adhy di Surabaya, Selasa (14/1/2025).

Adhy mengatakan saat ini Pemprov Jatim telah mendistribusikan lebih dari 25 ribu vaksin ke sentra-sentra hewan ternak yang terjangkit PMK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah siapkan 25 ribu vaksin dan kita sudah beli 320 ribu vaksin PMK dari dana APBD. Posisinya yang 25 ribu vaksin PMK sedang berjalan sementara 320 ribu vaksin sudah siap dan tinggal didistribusikan. Sementara bagi yang ingin mandiri sudah kita siapkan kerjasama dengan asosiasi," bebernya.

Adhy mengaku pihaknya telah melakukan pengecekan ke sentra-sentra hewan ternak untuk melihat langsung kondisi sapi yang terjangkit PMK.

ADVERTISEMENT

Terkait kebijakan menutup perdagangan pasar hewan selama 14 hari, Adhy mengaku sudah ada tiga kabupaten yang menjalankan kebijakan ini. Yakni Tulungagung, Situbondo dan Ponorogo. Namun, ketiganya masih dalam kontrol Pemprov Jatim.

"Pemprov belum sampai ke sana. Sebab, masih mempertimbangkan ekonomi masyarakat dan masih ada langkah lain untuk mencegah PMK. Semua harus berseiring mengatasi penyakit namun ekonomi juga harus tetap bergeliat," ujarnya.

"Kita benar-benar mengantisipasi PMK dengan dimulai dengan memperketat kebijakan jalur lalu lintas perdagangan sapi serta hewan ternak lainnya, membersihkan kandang dan lingkungan dengan cairan disinfektan serta pemberian vaksinasi kepada ternak sehat sebagai langkah pencegahan," tandas Adhy.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads