Kegiatan sarasehan di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), Kota Malang digelar Senin (13/1) malam untuk mengenang 100 hari wafatnya Romo Benny (Antonius Benny Susetyo). Ratusan umat lintas agama hadir mengenang sosok rohaniawan Katolik perekat persatuan bangsa tersebut.
Mantan Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini sejak muda dikenal sebagai sosok berjiwa pemersatu, pemberani, responsif, dan penuh kasih. Romo Benny juga dikenal sebagai salah satu tokoh penggagas Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB).
Pendeta Chrysta Budi Prasetyanto Andrea menceritakan bahwa Gereja GKJW Kota Malang adalah tempat pendeklarasian FKAUB pertama di Indonesia. FKAUB berdiri atas dasar keprihatinan mendalam atas berbagai gejolak persoalan antar umat beragama di berbagai daerah di Indonesia di era Orde Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah kerusuhan terjadi. Kemudian salah satu peristiwa sensitif yang berpotensi terjadinya perpecahan, yakni perusakan 10 gereja di Surabaya pada 6 Juni 1996. Disusul pembakaran 33 bangunan seperti panti asuhan hingga gedung-gedung gereja di Situbondo pada 10 Oktober 1996.
"Peristiwa ini menjadi perhatian tokoh-tokoh besar seperti Gus Dur, KH Hasyim Muzadi, Pendeta Wismo Adi Wahono, Bungsu Pingki Irawan, dr Paultalele. Mereka bersatu dalam gerakan yakni Forum Persaudaraan Sejati," terang Pendeta Chrysta saat ditemui wartawan, Selasa (14/1/2025).
Pada saat itu, Chrysta mengatakan situasi cukup sensitif bagi umat beragama di daerah-daerah. Dari situ para tokoh agama di Malang tergerak mengadakan kegiatan doa bersama secara bergiliran di tempat-tempat ibadah semua agama. Karena gerakan kultural perlu waktu panjang, akhirnya digagas FKAUB pada 20 September 1998.
Ada 6 deklarator dalam pembentukan FKAUB yakni Romo Benny (Katolik), KH Noor Chosin Askandar (Islam), Pendeta Chrysta Andrea (Kristen Protestan), Ida Bagus Bajra (Hindu), Pandita Suyanto (Budha), dan Bungsu Anton Triyono (Konghucu). Deklarasi ini juga dihadiri tokoh-tokoh agama lainnya.
"Ini semua penggeraknya Romo Benny. Mulai dari persiapannya di PC NU dan lainnya itu Romo Benny yang aktif menggerakkan. Bahkan saat kekurangan dana, beliau yang mencarikan sampai dapat hibah sampai 10 ribu dolar. Jadi peran beliau cukup besar," kata Chrysta.
Sementara itu, Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Rima Agristina menyampaikan bahwa Romo Benny selalu mengabdikan diri kepada masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila. Dia juga merupakan sosok yang banyak berjasa untuk persatuan bangsa Indonesia.
"Setiap tarikan nafas beliau selalu diabdikan agar masyarakat bisa melaksanakan nilai nilai Pancasila. Beliau sosok yang selalu belajar, berbagi gagasan dan menggerakkan untuk bisa melaksanakan gagasan gagasan yang baik," ungkapnya.
"Alangkah lebih baiknya jika apa yang sudah dilakukan Romo Benny untuk bangsa bisa kita lanjutkan bersama sama. Beliau pemikir dan pendorong agar kita lebih baik dan lebih baik lagi," tandasnya.
(dpe/iwd)