Ratusan Makam di Blitar Direlokasi Dampak Proyek Jalan Layang

Ratusan Makam di Blitar Direlokasi Dampak Proyek Jalan Layang

Fima Purwanti - detikJatim
Selasa, 14 Jan 2025 12:15 WIB
Relokasi tempat pemakaman umum di Blitar untuk proyek jembatan layang
Relokasi tempat pemakaman umum di Blitar untuk proyek jembatan layang (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Ratusan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Bambang, Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar direlokasi. Relokasi makam itu dilakukan untuk proyek pembangunan jembatan layang, sekaligus pelurusan jalan nasional di wilayah Kecamatan Kesamben.

Kasun Bambang, Agustina membenarkan adanya pembongkaran, sekaligus relokasi makam tersebut. Menurutnya, relokasi makam tersebut sudah berlangsung sejak 10 hari terakhir. Hingga kini, petugas masih melakukan relokasi.

"Untuk pembongkaran makam ini dilakukan untuk pelurusan jalan, mulai dari Dusun Bambang. Ini rencana pembangunan jembatan layang sudah dari 2018. Saat ini sudah dilakukan, untuk relokasinya," terangnya kepada wartawan, Selasa (14/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agustina menyebut, ada sekitar 486 makam yang terdampak relokasi. Namun, hanya ada sekitar 247 makam yang memiliki ahli waris. Sementara sisanya tidak diketahui ahli warisnya.

"Totalnya ada sekitar 486 makam yang terdampak, 247 makam ada ahli warisnya. Sisanya tidak ada," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurut Agustina, ahli waris dan warga sekitar sudah memiliki kesepakatan terkait relokasi makam tersebut. Sebab, relokasi makam juga dilakukan untuk proyek pembangunan jalan layang dengan pelurusan jalan sekitar.

Sedangkan lokasi relokasi makam juga tidak jauh dari lokasi sebelumnya. Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari sisi selatan area TPU.

"Semua sudah ada kesepakatan dengan ahli waris, sudah dilakukan musyawarah dengan warga sekitar juga dan semuanya sepakat. Untuk relokasinya di sisi selatan TPU ini, jadi dipindahkan agak ke belakang," jelasnya.

Terpisah, salah satu ahli waris, Slamet Riyanto menyebut, rencana relokasi makam sudah disosialisasikan sejak 2 tahun terakhir. Namun, relokasi baru dilakukan awal tahun ini. Sementara tujuan relokasi makam untuk pembangunan jembatan layang.

"Sudah ada sosialisasi, kurang lebih 2 tahun lalu untuk informasi pembongkaran atau relokasi makam. Sekarang baru dilakukan," katanya.

Menurut Slamet, para ahli waris dan warga sekitar telah sepakat untuk relokasi tersebut. Selain itu, ahli waris juga akan mendapat uang ganti rugi (UGR) sekitar Rp 1 juta per makam. Namun, saat ini belum ada pencarian.

"Ada uang ganti rugi untuk ahli waris, sekitar Rp 1 juta per makam. Tapi belum informasi ada pencairan, masih relokasi dulu," terangnya.

Slamet menyebut, ada sekitar 7 makam milik keluarganya yang direlokasi. Adapun relokasi itu dilakukan oleh tim Desa, untuk memindahkan masing-masing makam.

"Ada 7 makam keluarga yang dipindahkan. Direlokasi agak ke belakang area makam ini. Semoga ke depan tidak ada lagi (pemindahan)," tandanya.




(irb/hil)


Hide Ads