Kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di wilayah Tulungagung selama 2024 menewaskan 153 orang. Sebagian di antaranya merupakan pelajar.
Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Mohammad Taufik Nabila mengatakan, selama periode Januari-Desember 2024, jumlah kejadian laka lantas sebanyak 999 kasus. Kondisi tersebut turun 33 persen jika dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 1.485 kejadian.
"Dari segi jumlah kejadiannya turun, namun untuk fatalitasnya naik. Pada 2024 itu ada 153 korban yang meninggal dunia, sedangkan 2023 ada 149. Naik 4 orang atau 2,68 persen. Ini menjadi PR kami," kata AKP Taufik, Selasa (14/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan korban kecelakaan tersebut didominasi oleh pengendara sepeda motor yang masih berusia produktif, antara 17-30 tahun.
"Korban ini ada yang pelajar. Kalau dari analisa kami kasus kecelakaan rata-rata didahului karena tidak tertib berlalu lintas," jelasnya.
Menurutnya, kejadian laka lantas paling banyak terjadi pada jam berangkat maupun pulang kerja atau sekolah. Pada jam sibuk itulah, para pengguna jalan cenderung terburu-buru dan memacu kendaraannya lebih cepat.
Taufik menambahkan, selama 2024, pihaknya juga mencatat ada 9 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum jenis bus. Dari jumlah kejadian itu, tiga korban meninggal dunia.
"Terakhir di wilayah Kecamatan Ngantru yang korbannya dua orang. Untuk kasus itu kami menetapkan pengemudi bus sebagai tersangka dan kami proses hukum lebih lanjut," imbuhnya.
Untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, Satlantas Polres Tulungagung melakukan berbagai upaya pencegahan, mulai dari sosialisasi hingga penindakan disiplin terhadap para pelanggar lalu lintas.
"Tahun kemarin upaya penindakan terhadap pelanggar kami tingkatkan, baik itu melalui tilang manual maupun elektronik. Alhamdulillah secara angka kejadian turun, namun, untuk fatalitasnya ada kenaikan," jelasnya.
Pihaknya berharap tingginya korban tewas selama satu tahun tersebut menjadi pembelajaran bersama untuk lebih disiplin dalam berkendara.
(irb/hil)