Batal menikah di hari H bagaikan mimpi buruk bagi Tsaniyya Asmara Sutjipto (26), warga Surabaya. Seharusnya, dia melaksanakan akad nikah dan resepsi pada Minggu (29/12/2024), namun mempelai laki-laki berinisial A kabur karena telah menghamili perempuan lain.
Hampir dua pekan berlalu, perasaannya masih belum ikhlas atas apa yang terjadi. Bahkan, Tsaniyya sempat putus asa saat mengingat perbuatan mantan calon suaminya.
"Kalau ikhlas ya belum ikhlas, ikhlas nggak ikhlas. Karena saya sama dia hubungan lama 6 tahun. Semua orang tahu saya pasangan dia, dan sebaliknya. Kita dari teman kuliah, satu kelas, sudah lulus, susah bareng," kata Tsaniyya kepada detikJatim, Kamis (9/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tsaniyya menceritakan, di hari H pernikahan, banyak orang yang kecewa. Sebab, selama ini orang-orang tahu sosok A baik, bahkan dia sendiri tidak menyangka bisa diselingkuhi hingga selingkuhan A hamil.
"Sahabatku juga sahabatnya, karena teman kami, itu lebih sakit. Aku pun nggak pernah ngecek HP (selama pacaran), selalu menanamkan kepercayaan, karena nggak pernah selingkuh atau dekati perempuan lain. Benar-benar kaget," ceritanya.
Akad nikah yang seharusnya berlangsung lancar pada pukul 08.00 WIB akhirnya dibatalkan karena mempelai laki-laki tidak hadir. Namun, resepsi pernikahan pada pukul 11.00 WIB tetap digelar karena undangan sudah tersebar dan segala persiapan sudah siap.
Saat acara resepsi, dalam video di akun TikTok-nya, Tsaniyya terlihat tegar dan tersenyum. Namun, di balik itu, ia tak kuasa menahan tangis ketika melihat keluarga dan sahabatnya.
"Pecahnya (menangis) saat lihat ke belakang untuk pertamanya nangis, ternyata saya mengecewakan banyak orang. Yang pasti mereka menguatkan aku, sampai akhirnya aku sudah dibilang ikhlas ya nggak ikhlas, tapi aku harus menjalani hari itu, katanya 'kamu bisa sampai jam 14.00 WIB'. Saat kirab pun nggak nangis, yang nangis malah keluarga dan bridesmaid yang nangis. Aku nggak mau nangis. Nangis kalau sahabat dekat atau teman kerja yang menyeletukkan 'kok beda? Di mana si A?'," jelasnya.
Namun, ada pelajaran atau hikmah di balik kejadian itu. Ketika viral, ia merasa tak perlu lagi menjelaskan kepada satu per satu orang yang bertanya kepadanya terkait ke mana mempelai laki-laki.
"Kalau aku dengan viralnya alhamdulillah, karena akhirnya aku nggak perlu menyampaikan ke orang-orang. Benar-benar undangan 500 orang yang datang pasti 2 kali lipat. Tetangga, teman, teman kantor dia bahkan tanya ke mana? Kok beda? Dengan viralnya nggak perlu menjelaskan satu-satu. Hikmahnya saya merasa lebih lega, dalam artian memang ini bukan yang terbaik, tapi juga berat," urainya.
Usai meninggalkan Tsaniyya pada hari H pernikahan, akhirnya A datang ke rumah Tsaniyya pada Jumat (3/1) untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan. Namun, masih berat baginya, karena hatinya terlanjur hancur.
"Jumat kemarin datang minta diselesaikan secara kekeluargaan. Ternyata aku menjalani hidup nggak segampang itu, aku butuh ke psikolog, sudah ke psikolog satu kali. Puncaknya Sabtu (4/1) kemarin, kayaknya aku nggak bisa hidup. Padahal hari H aku nggak papa. Sempat putus asa. Semua keluarga sahabat datang memberi semangat," pungkasnya.
Diketahui, peristiwa ini sempat viral di media sosial TikTok. Tsaniyya dan A harusnya menikah pada Minggu, 29 Desember 2024. Namun, A tiba-tiba meninggalkan Tsaniyya saat hari H, tepatnya beberapa jam sebelum ijab kabul karena telah menghamili perempuan lain.
Tsaniyya sebenarnya sudah mengetahui A menghamili perempuan lain pada bulan Oktober. Namun, dia beserta keluarga dan A dengan keluarga sama-sama sepakat melanjutkan pernikahan dengan bukti tanda tangan di atas materai.
Lalu, akad nikah yang seharusnya berlangsung lancar pukul 08.00 WIB, akhirnya dibatalkan karena mempelai laki-laki tidak hadir. Namun resepsi pernikahan pukul 11.00 WIB tetap digelar karena undangan sudah tersebar dan segala persiapan sudah siap.
Meski akad nikah batal, namun resepsi tetap dilaksanakan. Tetapi, posisi mempelai laki-laki di atas panggung terpaksa digantikan sepupu Tsaniyya agar dia tidak terlihat sendiri di pelaminan.
Pada saat resepsi pernikahan di sebuah gedung di Surabaya, orang tua A datang dan mengakui bila anaknya tak kembali usai pamit membeli nasi goreng. Orang tua A datang dan berdiri di atas panggung layaknya pesta pernikahan pada umumnya, meski mempelai laki-laki yang asli digantikan sepupu Tsaniyya.
(esw/hil)