Salah satu plengsengan atau talud di Jalan Sumatra Kecamatan Sananwetan Kota Blitar ambrol. Ambrolnya plengsengan setelah hujan deras mengguyur pada Selasa sore (7/1).
Plengsengan ambrol yang ambrol berukuran sekitar 15 meter dan tinggi 6 meter. Selain itu, tembok pagar sungai di Jalan Timor Gang II juga rubuh diterjang luapan air sungai.
Pantauan detikJatim di lokasi, plengsengan yang ambrol telah ditutup sementara dengan terpal oleh warga sekitar dan BPBD Kota Blitar. Namun, masih ada beberapa reruntuhan plengsengan yang berada di pinggir sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian sekitar pukul 15.00 WIB, kemarin Selasa (7/1). Tiba-tiba air sungai meluap, kejadian hanya sekitar 30 menit," kata warga, Yossi Martadinata di lokasi, Rabu (8/1/2025).
Yossi menyebutkan bangunan rumah miliknya juga turut rusak akibat plengsengan ambrol itu. Seperti sebagian pagar dan bangunan gudang turut terseret longsor. Sementara plengsengan ambrol itu sepanjang 15 meter dan tinggi 6 meter.
"Sebenarnya ini bangunan sudah lama, tidak ada betonnya. Jadi kalau bawah (plengsengan) ambrol, otomatis bagian atas juga ikut ambol," terangnya.
Menurut Yossi, warga sudah melapor ke perangkat Kelurahan dan BPBD atas peristiwa itu. Selanjutnya petugas melakukan penanganan sementara, yakni menutup plengsengan dengan terpal.
"Sudah dilakukan penutupan sementara, semoga tidak hujan lagi. Jadi tidak semakin parah kerusakannya," katanya.
Terpisah, kerusakan pagar akibat hujan deras juga terjadi di Jalan Timor Gang II Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. Ketua RT 02/RW 01, Siti Komariah mengatakan, pagar tembok di sekitar sungai ambruk.
Menurutnya, pagar tembok itu tidak kuat menahan luapan air sungai di sekitar gang. Adapun pagar itu dibangun sebagai batas sungai dan jalan untuk warga sekitar.
"Karena hujan deras jadi airnya meluap dari sungai kemudian pagar itu ambruk. Tinggi temboknya sekitar 1 meter," terangnya.
Komariah menyebut selain pagar ambrol, air luapan sungai juga sempat masuk ke rumah warga sekitar. Namun, air langsung surut setelah beberapa jam kemudian.
"Disini memang langganan banjir, kalau hujan deras. Tapi kali ini yang cukup parah, selain pas tahun 2021," tandasnya.
(abq/iwd)