Lahan Lelang di Surabaya Jadi TPS Dadakan, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap

Lahan Lelang di Surabaya Jadi TPS Dadakan, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap

Aprilia Devi - detikJatim
Selasa, 07 Jan 2025 06:30 WIB
Penampakan Lahan TPS dadakan di Surabaya yang viral medsos
Penampakan Lahan TPS dadakan di Surabaya yang viral medsos (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Viral sebuah lahan lelang milik bank yang berlokasi di Jalan Raya Randu No. 57 Surabaya berubah jadi tempat pembuangan sampah dadakan. Warga pun mengeluhkan bau tak sedap yang ditimbulkan.

Lahan kosong yang diubah menjadi TPS dadakan itu jadi perbincangan di media sosial, salah satunya di Instagram.

Pantauan detikJatim, lahan lelang itu dipenuhi tumpukan sampah. Mulai dari sampah rumah tangga, plastik, hingga ranting dan kayu. Bau tak sedap juga semerbak di area tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu warga di sekitar lokasi itu, Imam mengatakan dirinya kerap menjumpai pengendara yang membuang sampah secara tiba-tiba di sana. Mereka disebut bukan merupakan warga setempat.

"Akibatnya ya baunya itu. Terus kalau hujan, biasanya sampahnya sampai meluber, tercecer kebawa air," kata Imam kepada detikJatim, Selasa (7/1/2025).

ADVERTISEMENT

Imam mengaku dirinya sempat beberapa kali menegur pengendara motor yang membuang sampah sembarangan. Namun sia-sia sebab tumpukan sampah itu terus bertambah.

"Saya kalau lihat langsung tegur, saya larang. Karena itu bukan tempat pembuangan sampah, gak akan ada yang angkut. Jadi mereka biasanya sembunyi-sembunyi, buang sampahnya tengah malan atau dini hari," jelasnya.

Bahkan aksi pengendara yang membuang sampah di lahan kosong itu juga terekam oleh CCTV. Ada pengendara motor, hingga mobil.

Sementara itu Ketua RT 01 RW 12 Kelurahan Sidotopo Wetan, Jasman menyebut tumpukan sampah itu sudah ada sejak beberapa bulan ke belakang.

"Sejak tahun 2024 mulai ada yang buang sampah di sana. Lalu bulan September kemarin warga mulai banyak yang mengeluh. Saya sendiri sudah berkomunikasi dengan pihak pelelang selaku pemilik lahan," tutur Jasman.

Tetapi Jasman belum mendapatkan respons dari pihak pengelola untuk menutup lahan itu agar tidak dijadikan TPS dadakan.

"Sudah saya minta ditutup, saya kontak pelelangnya belum ada tindak lanjut. Percuma kalau ada tulisan (larangan buang sampah) aja, harus ditutup. Masalahnya yang buang juga bukan warga sini," beber Jasman.

Pihaknya pun berharap ada bantuan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Termasuk dari Pemkot Surabaya.

"Saya sudah lapor juga ke RW, kecamatan. Saya berharap ada bantuan pihak lain, seperti dari Pemkot biar ditangani secepatnya. Karena bahayanya termasuk penyakit, DBD, bau juga," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads